Kadis Kesetahatan Maluku Belum Terima Laporan Malaria di Kabupaten SBT | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Kadis Kesetahatan Maluku Belum Terima Laporan Malaria di Kabupaten SBT


BERITA MALUKU. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Maluku, Meikel Pontoh mengakui bahwa pihaknya belum menerima laporan dari Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBT) dalam hal ini Dinas Kesehatan terkait adaratusan masyarakat yang terserang penyakit malaria. 
 
Sampai hari ini kita belum mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten SBT terkait kasus ini, kalau ada pasti kita akan menindaklanjutinya,”ujar Ponto kepada, Rabu (16/03/2016). 
 
Dikatakan, laporan yang masuk dari 11 Kabupaten/Kota termasuk SBT hanya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung serempak dari 8 Maret sampai 15 Maret. Sedangkan untuk laporan malaria, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan tersebut. 
 
Kalau ada laporan kita pasti tindaklanjuti secepatnya, karena malaria merupakan salah satu penyakit yang mematikan,” ucapnya. 
 
Orang nomor satu di Dinas Kesehatan Maluku ini menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten SBT untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari malaria. Sedangkan lingkungan yang kotor akan mudah terjangkit malaria. 
 
Untuk diketahui, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh KNPI SBT di sejumlah puskesmas dan rumah sakit, membuktikan sampai saat ini sudah ada 715 warga Kabupaten SBT diserang penyakit malaria, penyakit menular ini menyerang balita hingga orang dewasa

"Data tersebut yang kita ambil dari januari hingga maret sebanyak 715 pasien." kata Sekretaris KNPI SBT, Alfin Rumatomia. 

Dikatakan, hingga tanggal 14 Maret 2016 ini sebanyak 115 pasien masih dirawat di puskesmas Bula dan 205 yang dirawat di RSUD BULA dan lainnya rawat jalan. Dimana warga yang terserang penyakit malaria disebabkan banyaknya jentik nyamuk dan tidak adanya penanganan dari Dinas Kesehatan setempat dalam mengantisipasi kejadian ini. 
"Kabupaten itu merupakan daerah endemis penularan penyakit malaria, namun Dinas Kesehatan SBT tidak mengantisipasi dengan melakukan fooging," kesal Rumatumia.
Menrurutnya, kejadian sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga dibutuhkan penanganan secepatnya, untuk mengantisipasi penambahan korban yang jatuh sakit maupun meninggal dunia akibat penyakit malaria ini," tandas Rumatumia
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur Mohammad Abas Rumatumerik, dihubungi dari Ambon, mengatakan, belum ada data resmi baik dari RSU Bula maupun Puskesmas setempat tentang malaria.
"Pastinya bila masuk RSU Bula, maka itu menjalani rawat nginap. Namun, bila datang di Puskesmas Bula, maka menjalani rawat jalan atau bisa saja mendapatkan rujukan ke RSU setempat," ujarnya.
Dia mengakui terjadi peningkatan kasus malaria karena pengaruh peralihan musim panas ke hujan sehingga masa transisi ini memungkinkan terjadi penularan penyakit tersebut.
Karena itu, upaya penanganan dilakukan dengan program kelambunisasi (menggunakan kelambu saat tidur) dan penyemprotan di sejumlah kawasan di Bula.
"Kami pun meminta bantuan obat-obatan dari Dinas Provinsi Maluku melalui program penanganan penyakit malaria," kata Mohammad.
Kesehatan 3548242058266028724
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks