Banyak Cagar Budaya di Malut Mulai Punah | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Banyak Cagar Budaya di Malut Mulai Punah

BERITA MALUKU. Pemerhati Budaya Junaidi Rasai menyatakan banyak cagar budaya di Maluku Utara (Malut) mulai punah karena tidak mendapatkan perhatian dari pemeritah daerah setempat dan dikhawatirkan tempat bersejarah itu akan hilang identitasnya.

"Memang, perkembangan tentang nilai dan cagar budaya yang tidak terpikirkan oleh pemerintah sehingga mengakibatkan banyak museum dan tempat bersejarah telah hilang identitasnya," kata Pemerhati Budaya Kota Tidore Kepulauan Junaidi Rasai di Ternate, Minggu (25/10/2015) kemarin.

Dia menyatakan, untuk meminimalisir punahnya cagar budaya, maka dibentuk Forum Sogaro yakni forum yang membicarakan tentang nilai-nilai cagar budaya dan kesenian yang ada di Maluku Utara.

"Karena cagar budaya yang ada di Maluku Utara ini salah satunya cagar budaya yang ada di Kelurahan Rum yang telah dibangun selama 10 tahun ini pengunjungnya sangat kurang hanya satu atau dua orang yang mengunjunginya. otomatis tidak mampu membawa aset parawisata kita ke mata dunia dan ini seharusnya ada reaksi cepat dari pemerintah," katanya.

Menurut dia, melihat pemugaran aset peninggalan sejarah itu mengubah semua bentuk asli dari sejarah diantaranya, Benteng Orange yang berada di Kota Ternate yakni tugu kemerdekaan yang ada di depan benteng orange dan tidak terlihat terawat sama sekali.

Ada juga Benteng Tore sampai saat ini terdapat banyak sampah yang berserakan di lingkungan benteng tersebut, begitu juga dengan museum sejarah yang ada di Pulau Morotai yang juga tidak terurus sehingga menyebabkan alat-alat peninggalan sejarah telah hilang begitu saja.

"Satu sisi juga, berkaitan dengan aspek kesenian baik dari musik, batik, dan tarian yang merupakan ciptaan dari pendahulu kita yang sudah dibangun pada beberapa waktu silam, kiranya harus diidentifikasi secara keseluruhan sehingga kita mengetahui hasil karya kesenian yang ada di Malut ini berapa banyak," katanya.

Hanya saja kita dibenturkan dengan budaya lain, karena kecenderungan anak-anak muda saat ini telah tercokok oleh dunia fashion dan secara karakteristik kita telah dipengaruhi oleh budaya lain," ujarnya Dia mengharapkan pemerintah, stekholder dan masyarakat lain dalam mengantisipasi masuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun mendatang dan jangan sampai mampu mengubah seluruh aspek budaya. (Ant/bm 01)
Malut 7181027186957070429
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks