Kawasan Gunung Botak Semakin Mencemaskan | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Kawasan Gunung Botak Semakin Mencemaskan

BERITA MALUKU. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Indonesia Kabupaten Buru mengecam penggunaan bahan kimia berbahaya seperti sianida untuk pemurnian logam mulia di kawasan Gunung Botak yang semakin mencemaskan.

"Sebelumnya para penambang menggunakan mesin tromol untuk menghancurkan material batu dan tanah guna memisahkannya dari emas, tetapi sekarang mereka membuat ribuan kolam rendaman untuk memasukkan matrial dicampur bahan-bahan kimia," kata koordinator LSM Aliansi Indonesia, Putra Batmas yang dihubungi dari Ambon, Minggu (13/9/2015).

Satu kolam rendaman bisa menampung banyak material dan dalam sepekan, bebatuan yang dimasukkan akan hancur dengan sendirinya.

Kemudian setelah material emas dipisahkan, maka batu dan tanah yang direndam harus dibuang untuk diisi lagi dengan material yang baru, sehingga kondisi ini membuat pencemaran lingkungan yang semakin tidak terkendali.

Menurut Putra Batmas, bila pemerintah tidak tegas melakukan pencegahan maka kondisinya akan semakin buruk dan racun-racun dari bahan kimia ini akan terus merembes ke permukiman warga.

Salah satu ahli waris petuanan adat Gunung Botak, Ibrahim Wael menjelaskan, pembuatan kolam-kolam rendaman ini diketahui setelah pihaknya bersama muspika dan dipimpin kepala kecamatan Teluk Kayeli melakukan peninjauan ke lokasi penambangan.

"Ternyata para penambang sudah membuat banyak kolam rendaman. S Satu kolam saja berukuran 9x9 meter untuk menampung banyak material batu dan tanah lalu dicampur 3 kl sianida serta bahan kimia beracun lainnya," jelas Ibrahim Wael.

Perendaman berlangsung sekitar sepuluh hari, lalu limbahnya dibuang begitu saja. Kemudiandimasukkan material dan bahan kimia yang baru dan kolam rendaman. Kolam-kolam itu ada di daerah Wamsait hingga Kayeli.

Dikhawatirkan limbah berbahaya ini akan terus merembes dari lokasi perendaman sampai ke pesisir pantai yang banyak ditumbuhi hutan mangrove.

Saat ini terdapat sekitar 4.000 penambang emas ilegal yang berkeliaran di Gunung Botak dan daerah sekitarnya, termasuk tenaga kerja yang bertugas di kolam-kolam rendaman.

Ibrahim wael menambahkan, pihaknya pekan lalu telah menemui Gubernur Maluku, Said Assagaff untuk membahas persoalan penambangan emas ilegal di kawasan Gunung Botak yang saat ini masih saja berjalan, meski pemerintah sudah berulang kali melakukan penutupan. (ant/bm 01)
Headline 7192021817969466399
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks