Hujan Lebat, Masyarakat Maluku Diingatkan Waspadai Banjir dan Longsor
http://www.beritamalukuonline.com/2015/06/hujan-lebat-masyarakat-maluku.html
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, di Ambon, Selasa (9/6/2015), mengatakan, peringatan dini intensif disosialisasikan melalui BPBD di sembilan kabupaten dan dua kota karena ancaman banjir maupun tanah longsor relatif tinggi.
Apalagi, permukiman masyarakat cenderung berada di bantaran sungai sehingga perlu mengantisipasi luapan banjir.
Begitu pun, permukiman di kawasan perbukitan yang rawan longsor sehingga bila terjadi mengakibatkan korban meninggal, luka berat/ringan, merusak fasilitas umum maupun sosial serta permukiman warga.
"Jadi masyarakat diimbau memperhatikan drainase, sampah tidak dibuang sembarang dan membangun harus mendapatkan Izin Membangun Bangunan (IMB) dari pemerintah setempat," ujar Kifly.
Dia mengemukakan, Gubernur Maluku, Said Assagaff telah mengingatkan semua komponen bangsa soal kerentangan bencana di daerah ini yang termasuk dalam risiko tinggi nomor dua di Tanah Air.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan indekes kerentangan bencana periode 2013 - 2018 menempatkan Maluku dalam skor 187 atau masuk dalam kelas resiko tinggi nomor dua setelah Provinsi Sulawesi Barat.
Peringatan Gubernur Said juga disampaikan saat Rakor Unit Penanggulangan Bencana se-Maluku 2015 di Ambon pada pekan ketiga Maret 2015 dengan penegasan kerentangan tersebut harus diperhatikan seoptimalnya.
Karena itu, menurut Kifly, BPBD Maluku memandang perlu melakukan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat maupun tindakan mitigasi bencana guna menghilangkan/mengurangi ancaman atau dampak ditimbulkan akibat bencana.
"Strategisnya perlu dilakukan penyadaraan dan peningkatan kemampuan menghadapi suatu ancaman dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut," katanya. (Ant/bm 01)
