Balai Karantina Ternate Belum Temukan Daging Berformalin
http://www.beritamalukuonline.com/2015/06/balai-karantina-ternate-belum-temukan.html
Ternate - Berita Maluku. Balai Karantina Pertanian Ternate, Maluku Utara belum menemukan daging sapi dan ayam mengandung formalin masuk di kota itu.
"Setiap daging yang masuk Ternate kami periksa dengan ketat, tetapi sejauh ini belum menemukan daging yang mengandung formalin," kata Kepala Seksi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian Ternate, Setyawan Pramularasih di Ternate, Jumat (12/6/2015).
Dia menjamin pasokan daging yang masuk ke wilayah Maluku Utara bebas formalin, dan terus melakukan pengawasan stok yang masuk sehubungan naiknya kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan.
"Untuk pasokan dilakukan setiap minggu dan pada saat menjelang Ramadan biasanya ada peningkatan hingga 20 persen. Tetapi kami menjamin kualitasnya tetap terjaga dan bebas formalin," katanya.
Menurut dia, pasokan daging berasal dari Surabaya dan Manado, dan berdasarkan pemeriksaan laboratorium belum ada daging yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya.
Pasokan daging dalam satu bulan, kata Setyawan, bisa mencapai 300 ton, dan semua melalui pemeriksaan formalin, mikrobat, dan tingkat kebusukan. (Ant/bm 01)
"Setiap daging yang masuk Ternate kami periksa dengan ketat, tetapi sejauh ini belum menemukan daging yang mengandung formalin," kata Kepala Seksi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian Ternate, Setyawan Pramularasih di Ternate, Jumat (12/6/2015).
Dia menjamin pasokan daging yang masuk ke wilayah Maluku Utara bebas formalin, dan terus melakukan pengawasan stok yang masuk sehubungan naiknya kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan.
"Untuk pasokan dilakukan setiap minggu dan pada saat menjelang Ramadan biasanya ada peningkatan hingga 20 persen. Tetapi kami menjamin kualitasnya tetap terjaga dan bebas formalin," katanya.
Menurut dia, pasokan daging berasal dari Surabaya dan Manado, dan berdasarkan pemeriksaan laboratorium belum ada daging yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya.
Pasokan daging dalam satu bulan, kata Setyawan, bisa mencapai 300 ton, dan semua melalui pemeriksaan formalin, mikrobat, dan tingkat kebusukan. (Ant/bm 01)