Penyaluran Beasiswa Inpex Salah Sasaran, Mahasiswa MBD Merasa Dikorbankan
http://www.beritamalukuonline.com/2015/04/penyaluran-beasiswa-inpex-salah-sasaran.html
Ambon - Berita Maluku. Penyaluran beasiswa dari manajemen PT Inpex Coorporation bagi lebih kurang 160 mahasiswa asal Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, diduga telah dikomersilkan dan disalahgunakan pihak Universitas Pattimura.
Dari data yang diperoleh media ini, pihak PT Inpex telah mengalokasikan beasiswa kepada lebih kurang 160 mahasiswa asal MBD dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat selama kurun 2013-2015.
Namun, dalam realisasinya, jumlah mahasiswa MBD yang berhak menerima beasiswa PT Inpex tak sebanding dengan yang diharapkan. Boleh dikatakan hanya 5 persen dari total 160 mahasiswa yang berhak menerima beasiswa PT Inpex.
Bahkan, pihak Unpatti diduga telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Kabupaten lain di Maluku sehingga pengucuran beasiswa PT Inpex tidak tepat sasaran atau salah sasaran.
’’Benar, Masela itu berada di provinsi Maluku, tetapi wilayah pengelolaan dan gas alam cairnya ada di MBD. Kok lucu mahasiswa MBD tidak dapat beasiswanya, tapi mahasiswa asal kabupaten lain yang dapat karena ada nama-nama mereka di daftar. Ada yang tidak beres dalam penyaluran beasiswa PT Inpex,’’ tuding beberapa mahasiswa MBD kepada media ini ini di Ambon, Minggu (19/4/2015).
Menurut sumber-sumber itu, awalnya mereka didata untuk menerima beasiswa PT Inpex. Namun, belakangan baru diketahui jika mahasiswa-mahasiswa yang tidak terkait dengan pengelolaan Blok Masela juga menjadi penerima beasiswa tersebut.
’’Boleh dibilang kekayaan alam MBD dirampok, tapi hasilnya diberikan kepada mahasiswa lain. Ini kan diskriminasi dan pembohongan publik kepada masyarakat MBD,’’ ketus mereka.
Ketua Gerakan Mahasiswa MBD Nus Kolyes Termas mengaku kaget dengan sodoran informasi yang diberikan kepadanya. ’’Kabarnya jumlah penerima beasiswanya tidak sebanyak itu,’’ ringkasnya. (bm12/bm09)
Dari data yang diperoleh media ini, pihak PT Inpex telah mengalokasikan beasiswa kepada lebih kurang 160 mahasiswa asal MBD dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat selama kurun 2013-2015.
Namun, dalam realisasinya, jumlah mahasiswa MBD yang berhak menerima beasiswa PT Inpex tak sebanding dengan yang diharapkan. Boleh dikatakan hanya 5 persen dari total 160 mahasiswa yang berhak menerima beasiswa PT Inpex.
Bahkan, pihak Unpatti diduga telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Kabupaten lain di Maluku sehingga pengucuran beasiswa PT Inpex tidak tepat sasaran atau salah sasaran.
’’Benar, Masela itu berada di provinsi Maluku, tetapi wilayah pengelolaan dan gas alam cairnya ada di MBD. Kok lucu mahasiswa MBD tidak dapat beasiswanya, tapi mahasiswa asal kabupaten lain yang dapat karena ada nama-nama mereka di daftar. Ada yang tidak beres dalam penyaluran beasiswa PT Inpex,’’ tuding beberapa mahasiswa MBD kepada media ini ini di Ambon, Minggu (19/4/2015).
Menurut sumber-sumber itu, awalnya mereka didata untuk menerima beasiswa PT Inpex. Namun, belakangan baru diketahui jika mahasiswa-mahasiswa yang tidak terkait dengan pengelolaan Blok Masela juga menjadi penerima beasiswa tersebut.
’’Boleh dibilang kekayaan alam MBD dirampok, tapi hasilnya diberikan kepada mahasiswa lain. Ini kan diskriminasi dan pembohongan publik kepada masyarakat MBD,’’ ketus mereka.
Ketua Gerakan Mahasiswa MBD Nus Kolyes Termas mengaku kaget dengan sodoran informasi yang diberikan kepadanya. ’’Kabarnya jumlah penerima beasiswanya tidak sebanyak itu,’’ ringkasnya. (bm12/bm09)