Jika Terpilih Jadi Bupati MBD, Johanis Letelay Prioritaskan Perikanan dan Pemekaran KKT | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Jika Terpilih Jadi Bupati MBD, Johanis Letelay Prioritaskan Perikanan dan Pemekaran KKT

Ambon - Berita Maluku. Dewan Pimpinan Daerah PARTAI Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Maluku menjadi satu-satunya mesin politik partai di bawah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra yang baru mengeluarkan rekomendasi untuk pemilihan kepala daerah serentak episode pertama pada 9 Desember 2015.

Setelah sukses merekomendasikan Mukti Keliobas (MK) untuk pilkada Seram Bagian Timur (SBT) dan Ambrosius A Gainau untuk Kepulauan Aru, Selasa (21/4/2015), giliran DPD Gerindra Maluku dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Buru Selatan (Bursel) dan Maluku Barat Daya (MBD) menggelar Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test/FPT) untuk Bakal Calon (Balon) Bupati dan Balon Wakil Bupati Bursel dan MBD periode 2015-2020.

Arena perhelatan FPT’ Gerindra belum berubah, masih di hotel megah, Swiss-Bellhotel, Jalan Kapitan Ulupaha Ambon dengan panduan empat panelis kaliber, Profesor Doktor Tony Pariela, Profesor Doktor Marthinus Sapteno, Profesor Jusuf Leiwakabessy dan Doktor Abidin Wakano. 

Untuk Bursel tampil tiga Balon Bupati, Hakim Fatsey, Taib Souwakil dan Sofyan Solissa. Sementara dari MBD mengemuka empat Balon Bupati masing-masing Johanis Letelay (Wabup MBD 2011-2016 sebagai petahana), Nikolas Johan Kilikily (NJK), Simon Moshe Maahury (SMM) dan Arnolis Laipeny (AL). Satu Balon Bupati yang mengundurkan diri mengikuti FPT Gerindra adalah Bupati incumbent, Barnabas Nataniel Orno (BNO).

Didapuk sebagai kontestan FPT Gerindra untuk Balon Bupati Bursel, Hakim Fatsey benar-benar kelabakan setelah ’dihakimi’ empat panelis yang menilai dokumen visi dan misi mantan Kepala Dinas Pendikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bursel dan mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bursel ini tidak komprehensif dan tidak relevan mengakomodasi database soal sektor-sektor unggulan yang menjadi leading sektor pembangunan Bursel sejak dimekarkan menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) pada 21 Juni 2008 silam.

Meski merupakan sosok birokrat, namun Hakim Fatsey seakan-akan ’mati kutu’ dihakimi para panelis yang mempersoalkan minimnya dukungan data menyangkut jumlah penduduk, angka kemiskinan, capain pembangunan maupun strategi pengembangan ekonomi kerakyatan di wilayah penghasil minyak kayu putih itu.

Hakim Fatsey juga disoroti Pariela dan kolega menyangkut pengertian pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tidak memerhitungkan pelestarian dan pencegahan dampak lingkungan dari pengeksploitasian tambang rakyat di Gunung Botak.

Sapteno juga melihat Hakim Fatsey belum secara valid menegaskan soal komitmennya menegakan supremasi hukum (law enforcement) dalam kaitan dengan reformasi birokrasi jika ada benturan penerapan dua peraturan perundang-undangan yang berbeda satu dengan yang lain.

Hakim Fatsey hanya menegaskan dirinya akan tetap menggunakan norma adat dalam penjatuhan sanksi maupun penyelesaian persoalan sosial jika hukum adat itu tak bertentangan dengan hukum positif.

PRIORITASKAN PERIKANAN DAN PEMEKARAN DOB KKT

Menjadi kontestan Balon Bupati MBD yang diberikan kesempatan pertama menyampaikan visi dan misinya, Wabup MBD Johanis Letelay (JL) tampil percaya diri meski dengan intonasi suara yang paruh.

Berbekal pengalaman sebagai peneliti perikanan di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 17 tahun lebih dan jabatan incumbent selama ini, JL bertekad akan membangun sektor perikanan sebagai leading sektor untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) MBD jika dipercayakan Tuhan dan didukung leluhur memimpin wilayah beranda depan NKRI itu lima tahun ke depan.

’’Selama ini memang pertambangan, perkebunan, pertanian dan kehutanan yang menjadi sektor unggulan di MBD selain sektor perikanan dan lainnya. Perikanan dan kelautan sebenarnya punya potensi melimpah hanya saja belum dikembangkan secara optimal. Karena itu, jika saya terpilih sebagai Bupati MBD periode 2015-2020 saya akan memprioritaskan sektor perikanan dan kelautan sebagai primadona membangun MBD dan menambah PAD selain pertambangan dan sektor-sektor lain. Tentunya, semua itu akan berjalan dengan baik jika didukung sumber daya manusia (SDM) yang andal dan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai,’’ papar lulusan magister Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Untuk mengatasi over produksi perikanan dan hasil tangkapan, tegas JL, jika terpilih dia akan mewujudkan kerja sama dengan investor asal Jepang untuk membangun ’cold storage’ di tiap kecamatan, terutama di Luang yang kaya akan potensi perikanan tangkap.

’’Kalau kerja sama ini terwujud, bukan hanya cold storage, MBD juga akan diberikan satu kapal tangkap gratis dari investor Jepang. Nah, ini peluang emas yang tak boleh disia-siakan,’’ urainya.

Menjawab pertanyaan Sapteno, JL juga bertekad akan memekarkan Kabupaten Kepulauan Terselatan (KKT) dan Daerah Otonom Baru (DOB) lainnya di MBD sebagai bagian dari upaya memperpendek rentang kendali pemerintahan (spare of control) dan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

’’Sebenarnya saya sudah bilang ke pak bupati (BNO), kalau ingin wilayah itu berkembang, harusnya Babar dan sekitarnya serta KKT didorong sama-sama untuk menjadi DOB, sebab kalau hanya satu usulan pasti menguras tenaga, waktu dan butuh biaya yang besar. Sebagai orang KKT, komitmen saya adalah KKT telah menjadi DOB di masa kepemimpinan saya jika terpilih sebagai Bupati MBD lima tahun ke depan,’’ cetusnya.

Orang nomor dua MBD ini menyetujui usulan Pariela agar MBD dibangun dalam konsep kewilayahan untuk menopang aspek produksi, distribusi dan pemasaran dari produk-produk unggulan sesuai keunggulan komparatif yang dimiliki MBD.

’’Memang saya punya konsep di mana kalau saya terpilih menjadi Bupati MBD, saya akan membangun satu pasar lintas batas untuk menjawab geostrategik MBD sebagai wilayah perbatasan Negara.  Dalam konsep pengembangan tata ruang wilayah, saya telah usulkan ke pemerintah agar dibangun helipad di tiap kecamatan untuk mengatasi sering macetnya pembayaran gaji pegawai di bulan Desember hingga Maret karena cuaca ekstrem yang melanda MBD. Sebab, gaji pegawai di MBD sangat vital sekali, tak ada gaji, tak bisa makan, pilih yang mana?,’’ ujarnya merespons usulan Pariela yang tidak menyetujui konsep pembangunan Gugus Pulau secara teoritik.

Menurut dia, penguatan peran lembaga kemasyarakatan dan adat juga relatif penting dalam membangun MBD yang terdiri dari banyak sub etnis. Menyinggung pertanyaan Sapteno tentang keadilan dan demokratis, JL menyatakan adil itu pemerataan yang proporsional di tiap wilayah, sementara demokratis itu tak ada pemaksaan kehendak atau intervensi berlebihan yang mematikan pembelajaran politik kepada masyarakat.

’’Adil itu kalau pembangunan itu merata di setiap kecamatan, tapi harus yang proporsional. Adil itu kan pantas, bukan semata sama rata. Lalu di MBD itu kalau orang menyebut Kalwedo itu artinya ada damai di hati, ada ketulusan dari dalam hatinya. Sebenarnya saya dan pak Abas (BNO/Bupati MBD saat ini) sama-sama maju bukan karena kita berpisah, kita berselisih, tapi dalam pandangan saya, kalau saya dan pak Abas sama-sama maju, siapa yang terpilih, dia akan melanjutkan tunggakan-tunggakan pekerjaan rumah yang belum kita berdua selesaikan lima tahun lalu. Ini pandangan saya, belum tentu sama dengan orang lain. Waktu pileg 2014, sebagai wakil bupati, semua caleg yang maju di MBD adalah putra-putra terbaik bangsa. Karena itu, tugas kita sebagai orangtua adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak kita untuk bertarung, jangan jegal-jegal agar siapa yang terpilih dia memang dikehendaki rakyat. Memang ada beberapa putra daerah yang bagus potensinya, tapi tak terpilih, tapi mudah-mudahan ke depan iklimnya sudah berbeda dan orang-orang yang potensial ini dipilih rakyat,’’ cetusnya.

Filosofi putra Yawuru (Kisar) ’’Mengarungi lautan, mendaki gunung, menuruni jurang dan melewati gelombang untuk membangun negeri tercinta, MBD, mendapat aplaus dari pengunjung lokasi perhelatan FPT yang dihelat DPD Gerindra Maluku dan DPC Gerindra MBD itu. 

Ketua Bappilu Gerindra Maluku Melki Sairdekut mengimbau para Balon Bupati Bursel dan MBD tidak memandang FPT sebagai pernak-pernik politik biasa, tetapi menjadi keharusan untuk diikuti karena wajib bagi siapapun yang ingin memperoleh rekomendasi Gerindra untuk menjalani FPT dengan sungguh-sunggu. (bm12/bm01)
Pilkada Maluku 7310615100260361226
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks