Hari Pahlawan Sebagai Pencarian Jati Diri

Ambon - Berita Maluku. Wali Kota Ambon Richard Louhenpessy menjelaskan sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukan bahwa untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diperlukan perjuangan keras dan tak kenal lelah, bahkan mengorbankan nyawa anak bangsa.

’’NKRI tidak akan bisa berdiri sebagai negara yang merdeka,berdaulat dan terhormat seperti saat ini jika tak ada perjuangan dari seluruh anak bangsa di republic ini,’’ kata Louhenapessy dalam sambutan Hari Pahlawan ke-69 tahun di Balai Kota Ambon, Senin (10/11/2014).

Walkot mengatakan sejarah bangsa dan negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membutukan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat. Artinya,komitmen para pejuang, pendiri bangsa dan para palawan untuk mempersatukan bangsa ini melahirkan sikap kepahlawanan,kesetiawaan sosial serta menguatkan memori kolektif bangsa saat itu agar berani bertindak nyata melawan penjajahan dan ketindasan akibat kolonisme dan imperialisme.

’’Sikap kepahlawanan merupakan sebuah perwujudan tindakan dan pengorbankan yang melintasi ketidaksetiakawanan adalah perwujudan dari kepekaan sosial atau bathin untuk memaknai semua itu bukan hanya sekedar ungkapan saja’’.

’’Usia kemerdekaan Indonesia saat ini telah mengijak 69 tahun. Karena itu, peringatan Hari Pahlawan tahun 2014 ini mengambil tema ”Pahlawanku Idolaku”.Tema tersebut sengaja dipilih untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran nilai “panutan” maupun figur idola Pencarian jati diri,’’ tutupnya.(ev/mg-bm015)