Wilayah Perbatasan Maluku Tetap Dijaga Ketat
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/wilayah-perbatasan-maluku-tetap-dijaga.html
Ambon - Berita Maluku. Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVI/Pattimura Brigjen TNI Torry Johar Banguntoro menegaskan wilayah perbatasan dan dan pulau terluar di Maluku yang berbatasan dengan negara tetangga Australia dan Timor Leste tetap diawasi ketat.
"Seluruh wilayah perbatasan di provinsi Maluku dan Maluku Utara yang merupakan teritorial Kodam Pattimura tetap diawasi ketat. Pergantian pasukan dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas," kata Kasdam Torry, di sela-sela pelepasan dua batalyon Bawah Kendali Operasi (BKO) Kodam Pattimura, di Ambon, Rabu (30/4/2014).
Dia mengatakan, selama enam bulan terakhir sejumlah pulau terluar dan kawasan perbatasan dengan negara tetangga di Maluku dan Maluku Utara, dijaga sebagian personil Batalyon Infanteri (Yonif) 643/Wanara Sakti Kodam XII/Tanjungpura dan Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 9/Pasopati Divisi-I Kostrad yang di BKO Ke Kodam Pattimura.
Tetapi paskapenarikan mereka untuk dikembalikan ke kesatuannya masing-masing, terhitung Rabu, tugas pengamanan di kawasan perbatasan digantikan personil organik Kodam Pattimura yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaresi.
"Jadi tugas pengamanan wilayah perbatasan dan pulau terluar diambil alih personil Yonif 731/Kabaresi. Pola pengamanannya menggunakan standar operasi yang ditetapkan sesuai prosedur," katanya.
Khusus pengamanan di wilayah Selatan Maluku yang meliputi Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya yang berbatasan langsung dengan negara Tetangga Australia dan Timor Leste, juga telah dijaga ketat personil keamanan.
"Pengamanan di wilayah Selatan Maluku memang diperketat guna mencegah hal-hal tidak diinginkan. Apalagi saat ini Amerika Serikat telah menempatkan satu Brigif Marinir dengan jumlah personil berkisar 2.500 orang pada salah satu kawasan di dua negara tetangga tersebut dan berdekatan dengan wilayah NKRI," katanya.
Apalagi, penampatan pasukan marinir di wilayah negara tetangga tersebut juga dilengkapi dengan pesawat pengintai awak.
"Karena itu seluruh personil yang bertugas di wilayah perbatasan kedua negara telah diinstruksikan untuk mengemban tugas dengan benar dan bertindak sesuai prosedur yang berlaku, sehingga wilayah NKRI tetap aman dari berbagai kemungkinan tidak diinginkan," katanya.
Personil TNI yang bertugas juga mengemban tugas untuk melakukan pembinaan teritorial, terutama membangun kesadaran bela negara di kalangan masyarakat setempat, guna meningkatkan ketahanan mereka menghadapi berbagai banguan keamanan.
"Jadi personil TNI tidak hanya melakukan tugas pengamanan di wilayah perbatasan, tetapi juga pembinaan teritorial dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Ini kekuatan utama kita dalam menghadapi berbagai ancaman," tandas Kasdam Torry. (ant/bm 10)
"Seluruh wilayah perbatasan di provinsi Maluku dan Maluku Utara yang merupakan teritorial Kodam Pattimura tetap diawasi ketat. Pergantian pasukan dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas," kata Kasdam Torry, di sela-sela pelepasan dua batalyon Bawah Kendali Operasi (BKO) Kodam Pattimura, di Ambon, Rabu (30/4/2014).
Dia mengatakan, selama enam bulan terakhir sejumlah pulau terluar dan kawasan perbatasan dengan negara tetangga di Maluku dan Maluku Utara, dijaga sebagian personil Batalyon Infanteri (Yonif) 643/Wanara Sakti Kodam XII/Tanjungpura dan Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 9/Pasopati Divisi-I Kostrad yang di BKO Ke Kodam Pattimura.
Tetapi paskapenarikan mereka untuk dikembalikan ke kesatuannya masing-masing, terhitung Rabu, tugas pengamanan di kawasan perbatasan digantikan personil organik Kodam Pattimura yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaresi.
"Jadi tugas pengamanan wilayah perbatasan dan pulau terluar diambil alih personil Yonif 731/Kabaresi. Pola pengamanannya menggunakan standar operasi yang ditetapkan sesuai prosedur," katanya.
Khusus pengamanan di wilayah Selatan Maluku yang meliputi Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya yang berbatasan langsung dengan negara Tetangga Australia dan Timor Leste, juga telah dijaga ketat personil keamanan.
"Pengamanan di wilayah Selatan Maluku memang diperketat guna mencegah hal-hal tidak diinginkan. Apalagi saat ini Amerika Serikat telah menempatkan satu Brigif Marinir dengan jumlah personil berkisar 2.500 orang pada salah satu kawasan di dua negara tetangga tersebut dan berdekatan dengan wilayah NKRI," katanya.
Apalagi, penampatan pasukan marinir di wilayah negara tetangga tersebut juga dilengkapi dengan pesawat pengintai awak.
"Karena itu seluruh personil yang bertugas di wilayah perbatasan kedua negara telah diinstruksikan untuk mengemban tugas dengan benar dan bertindak sesuai prosedur yang berlaku, sehingga wilayah NKRI tetap aman dari berbagai kemungkinan tidak diinginkan," katanya.
Personil TNI yang bertugas juga mengemban tugas untuk melakukan pembinaan teritorial, terutama membangun kesadaran bela negara di kalangan masyarakat setempat, guna meningkatkan ketahanan mereka menghadapi berbagai banguan keamanan.
"Jadi personil TNI tidak hanya melakukan tugas pengamanan di wilayah perbatasan, tetapi juga pembinaan teritorial dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Ini kekuatan utama kita dalam menghadapi berbagai ancaman," tandas Kasdam Torry. (ant/bm 10)