Warga Mahia Sambut Gembira Rencana Pemkot Ambon Bangun Jalan Setapak
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/warga-mahia-sambut-gembira-rencana.html
Ambon - Berita Maluku. Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Tata Kota Ambon merencanakan membangun jalan setapak dan talud lingkungan di lima Kecamatan di Ambon. Hal itu pun disambut gembira warga Dusun Mahia, Kecamatan Sirimau Ambon.
Salah satu warga dusun Mahia, Etus van Harling kepada wartawan, Jumat (9/5/2014) mengaku, di dusun Mahia, kurang lebih ada sekitar 700 meter jalan setapak yang biasa digunakan warga namun jalan tersebut belum menggunakan beton. Ia berharap, dusun Mahia bisa masuk dalam rencana pemerintah kota Ambon itu.
"Beta berharap pemerintah bisa segera membangun jalan beton disini. Memang sudah ada jalan setapak yang dibuat warga sejak puluhan tahun lalu namun belum menggunakan beton, sehingga kalau turun hujan, jalan tersebut sangat berbahaya bagi warga," ungkap van Harling berharap.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Kota Moch Novel Masuku kepada wartawan belum lama ini menjelaskan bahwa pembangunan jalan setapak dan talud lingkungan merupakan program tahunan Distakot untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Masuku merincikan pembangunan jalan setapak dan talud lingkungan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang disesuaikan dengan Unit Layanan Pengaduan (ULP) dan akan difokuskan di lima Kecamatan di Kota Ambon.
’’Program pembangunan fisik sudah masuk dalam tahap perencanaan, sehingga masih dalam tahap lelang, dan di bulan ini juga akan dilakukan pelelangan oleh penyelenggra,” paparnya.
Selain pembangunan jalan setapak dan talud lingkungan, sambung Masuku, Distakot Kota Ambon akan memasang papan larangan untuk daerah rawan bencana, seperti rawan tanah longsor dan banjir, agar masyarakat tidak membangun pada lokasi-lokasi yang dilarang.
’’Untuk menjaga keselamatan warga Kota Ambon, kita akan memasang papan larangan di kawasan rawan longsor dan banjir,” terangnya.
Masuku menambahkan, Distakot akan menyurvei daerah-daerah yang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk selanjutnya ditertibkan aktivitas warga mengingat kawasan tersebut rawan terjadi bencana.
’’Untuk menjaga keselamatan warga, maka Pemerintah Kota melalui Distakot akan melakukan survei seluruh aktivitas warga, berupa pembangunan rumah mereka yang berada di kawasan DAS, dan akan segera ditertibkan demi keselamatan bersama,’’ tegas Masuku. (bm 10)
Salah satu warga dusun Mahia, Etus van Harling kepada wartawan, Jumat (9/5/2014) mengaku, di dusun Mahia, kurang lebih ada sekitar 700 meter jalan setapak yang biasa digunakan warga namun jalan tersebut belum menggunakan beton. Ia berharap, dusun Mahia bisa masuk dalam rencana pemerintah kota Ambon itu.
"Beta berharap pemerintah bisa segera membangun jalan beton disini. Memang sudah ada jalan setapak yang dibuat warga sejak puluhan tahun lalu namun belum menggunakan beton, sehingga kalau turun hujan, jalan tersebut sangat berbahaya bagi warga," ungkap van Harling berharap.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Kota Moch Novel Masuku kepada wartawan belum lama ini menjelaskan bahwa pembangunan jalan setapak dan talud lingkungan merupakan program tahunan Distakot untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Masuku merincikan pembangunan jalan setapak dan talud lingkungan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang disesuaikan dengan Unit Layanan Pengaduan (ULP) dan akan difokuskan di lima Kecamatan di Kota Ambon.
’’Program pembangunan fisik sudah masuk dalam tahap perencanaan, sehingga masih dalam tahap lelang, dan di bulan ini juga akan dilakukan pelelangan oleh penyelenggra,” paparnya.
Selain pembangunan jalan setapak dan talud lingkungan, sambung Masuku, Distakot Kota Ambon akan memasang papan larangan untuk daerah rawan bencana, seperti rawan tanah longsor dan banjir, agar masyarakat tidak membangun pada lokasi-lokasi yang dilarang.
’’Untuk menjaga keselamatan warga Kota Ambon, kita akan memasang papan larangan di kawasan rawan longsor dan banjir,” terangnya.
Masuku menambahkan, Distakot akan menyurvei daerah-daerah yang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk selanjutnya ditertibkan aktivitas warga mengingat kawasan tersebut rawan terjadi bencana.
’’Untuk menjaga keselamatan warga, maka Pemerintah Kota melalui Distakot akan melakukan survei seluruh aktivitas warga, berupa pembangunan rumah mereka yang berada di kawasan DAS, dan akan segera ditertibkan demi keselamatan bersama,’’ tegas Masuku. (bm 10)