Papilaja ’Tantang’ Wartawan Ekspose PNS Belanja di Pasar Murah

Ambon - Berita Maluku. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku akan kembali menggelar Pasar Murah menjelang perayaan Hari Waisak Tahun 2014. Sesuai arahan Gubernur Said Assagaff, pasar murah akan dilakukan empat kali dalam setahun untuk memeringati Hari-hari besar keagamaan di Tanah Air. Instansi teknis terkait melarang para Pegawai Negeri Sipil (PNS) ambil bagian dalam Pasar Murah ini.

’’Kalau tahun-tahun sebelumnya hanya 3 kali dalam setahun, namun ada kebijakan baru dari Pak Gubernur untuk memasukan pasar murah ini menyambut hari Waisak. Kegiatan ini sendiri akan berlangsung 12-14 Mei mendatang di halaman Kantor Dinas Perindag Maluku dan akan dibuka langsung Pak Gubernur,’’ kata Kepala Disperindag Maluku Frangky Papilaja kepada wartawan, Jumat (9/5).

Tujuan Pasar Murah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok warga yang akan merayakan Waisak terutama difokuskan untuk warga yang kurang mampu.

’’PNS dilarang sangat untuk mengambil bagian dalam pelaksanaan pasar murah tersebut. Kalau ada silahkan diekspose biar mereka malu. Dari berbagai pengalaman pergerakan pasar murah di Maluku, maka kita sudah bisa mendeteksi siapa saja yang bisa membeli dan tidak. Kalau ada keinginan para pedagang membeli kemudian akan menjualnya kembali, maka itu bisa ketahuan, dan sudah banyak pengalaman kami tangkap hal-hal seperti itu,’’ ungkapnya.

Menurut Papilaja, pasar murah itu juga bertujuan membangun silaturahmi antara sesama warga Maluku khususnya di Kota Ambon.

’’Jadi nilai kebersamaan yang sangat kami tunjukkan dalam kagiatan ini. Bahan pokok yang akan dijual dalam pasar murah ini harganya di bawah harga standar, dan kami akan membatasi pembeli, sehingga lebih banyak masyarakat yang kurang mampu yang bisa mengambil bagian dalam pasar murah dimaksud. Beberapa bahan pokok yang akan dijual dalam pasar murah tersebut, antara lain gula pasir, tepung terigu, minyak goreng bimoli, mentega, susu, telur ayam, berbagai merek sarimie dan beras. Harganya di bawah harga pasar,’’ urai Papilaja. (ev/mg-bm015)