Pencapresan Jokowi Pengaruhi Jadwal Kampanye di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2014/03/pencapresan-jokowi-pengaruhi-jadwal.html
Ambon - Berita Maluku. Pencapresan Joko Widodo atau Jokowi yang diumumkan pada 14 Maret 2014 memengaruhi jadwal kampanyenya yang telah diagendakan di Kota Ambon, Maluku, pada 22 Maret mendatang.
"Kami harus berkoordinasi kembali agar Gubernur DKI Jakarta itu bisa berkampanye di Kota Ambon," kata pelaksana harian (Plh) Sekretaris DPD PDIP Maluku, Evert Kermitte, dikonfirmasi, Senin (17/3/2014).
DPD PDIP Maluku sejak awal menjadwalkan Jokowi kampanye di ibu kota Provinsi Maluku dengan tujuan menarik simpati 1,18 juta pemilih tetap pemilihan legislatif (Pileg) di daerah ini.
Apalagi, Kota Ambon sebagai barometer politik Maluku dengan DPT Pileg 2014 sebanyak 260.393 pemilih.
"Kami memprogramkan dengan kehadiran Jokowi bisa menambah perolehan suara PDIP, baik di tingkat provinsi maupun sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku," ujar Evert.
Penambahan kursi, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, maka diperkirakan mendukung PDIP saat pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014.
Karena itu, komunikasi sedang dijalin dengan DPP PDIP agar Jokowi bisa diberikan kesempatan berkampanye di Ambon karena memang merupakan basis parpol ini sehingga kursi ketua DPRD setempat periode 2009 - 2014 dipercayakan kepada Reinhard Toumahu.
"Ini juga peluang untuk mendukung target PDIP Maluku memimpin DPRD setempat periode 2014 - 2019," kata Evert.
Pada Pemilu Legislatif 2009, PDIP dan Partai Golkar sama-sama meraih delapan kursi. Namun, Partai Golkar unggul suara sehingga Fatany Sohilauw yang adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Maluku ditetapkan sebagai Ketua DPRD setempat.
Karena itu, PDIP menargetkan menambah jumlah kursi dari daerah pemilihan (Dapil) IV yakni Seram Bagian Timur (SBT) dan Dapil II, Maluku Tengah.
Saat itu, kata Evert, PDIP tidak berhasil menempatkan legislator dari Dapil IV, sedangkan dari Dapil III hanya satu orang.
Evert yang Caleg Maluku periode 2014 - 2019 tetap berada di Dapil V (Seram Bagian Barat) mengatakan bahwa partainya juga berjuang agar dapat menempatkan legislator dari semua dapil.
"Sekiranya strategi partai terealisasi sesuai diprogramkan, maka minimal PDI P dapat menempatkan 10 dari 45 anggota di DPRD Maluku periode 2014 - 2018," ujarnya.
Pemilihan legislatif 2009 PDIP Maluku juga menempatkan kader di DPRD melalui Dapil I/Kota Ambon atas nama Lucky Wattimury dan Thobyhend J Sahureka, Dapil II/Buru Sugeng Hayati Koangit dan Dapil III/Maluku Tengah yakni Edwin Adrian Huwae.
Dapil VI/ Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Aru menempatkan Mercy Christie Barends serta Dapil VII /MTB dan MBD atas nama Jafet Damamain dan Andreas Taborat.
PDIP Maluku juga menempatkan dua perempuan menjadi angggota DPRD Maluku periode 2009 - 2014, yakni Sugeng Hayati Koangit dan Mercy Barends.
Mercy saat ini menjadi salah satu Wakil Ketua DPRD Maluku. Dia adalah Calon anggota DPR - RI periode 2014 - 2019. (ant/bm 10)
"Kami harus berkoordinasi kembali agar Gubernur DKI Jakarta itu bisa berkampanye di Kota Ambon," kata pelaksana harian (Plh) Sekretaris DPD PDIP Maluku, Evert Kermitte, dikonfirmasi, Senin (17/3/2014).
DPD PDIP Maluku sejak awal menjadwalkan Jokowi kampanye di ibu kota Provinsi Maluku dengan tujuan menarik simpati 1,18 juta pemilih tetap pemilihan legislatif (Pileg) di daerah ini.
Apalagi, Kota Ambon sebagai barometer politik Maluku dengan DPT Pileg 2014 sebanyak 260.393 pemilih.
"Kami memprogramkan dengan kehadiran Jokowi bisa menambah perolehan suara PDIP, baik di tingkat provinsi maupun sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku," ujar Evert.
Penambahan kursi, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, maka diperkirakan mendukung PDIP saat pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014.
Karena itu, komunikasi sedang dijalin dengan DPP PDIP agar Jokowi bisa diberikan kesempatan berkampanye di Ambon karena memang merupakan basis parpol ini sehingga kursi ketua DPRD setempat periode 2009 - 2014 dipercayakan kepada Reinhard Toumahu.
"Ini juga peluang untuk mendukung target PDIP Maluku memimpin DPRD setempat periode 2014 - 2019," kata Evert.
Pada Pemilu Legislatif 2009, PDIP dan Partai Golkar sama-sama meraih delapan kursi. Namun, Partai Golkar unggul suara sehingga Fatany Sohilauw yang adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Maluku ditetapkan sebagai Ketua DPRD setempat.
Karena itu, PDIP menargetkan menambah jumlah kursi dari daerah pemilihan (Dapil) IV yakni Seram Bagian Timur (SBT) dan Dapil II, Maluku Tengah.
Saat itu, kata Evert, PDIP tidak berhasil menempatkan legislator dari Dapil IV, sedangkan dari Dapil III hanya satu orang.
Evert yang Caleg Maluku periode 2014 - 2019 tetap berada di Dapil V (Seram Bagian Barat) mengatakan bahwa partainya juga berjuang agar dapat menempatkan legislator dari semua dapil.
"Sekiranya strategi partai terealisasi sesuai diprogramkan, maka minimal PDI P dapat menempatkan 10 dari 45 anggota di DPRD Maluku periode 2014 - 2018," ujarnya.
Pemilihan legislatif 2009 PDIP Maluku juga menempatkan kader di DPRD melalui Dapil I/Kota Ambon atas nama Lucky Wattimury dan Thobyhend J Sahureka, Dapil II/Buru Sugeng Hayati Koangit dan Dapil III/Maluku Tengah yakni Edwin Adrian Huwae.
Dapil VI/ Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Aru menempatkan Mercy Christie Barends serta Dapil VII /MTB dan MBD atas nama Jafet Damamain dan Andreas Taborat.
PDIP Maluku juga menempatkan dua perempuan menjadi angggota DPRD Maluku periode 2009 - 2014, yakni Sugeng Hayati Koangit dan Mercy Barends.
Mercy saat ini menjadi salah satu Wakil Ketua DPRD Maluku. Dia adalah Calon anggota DPR - RI periode 2014 - 2019. (ant/bm 10)