Pemkab Malteng Diminta Tuntaskan Bentrokkan Warga Sawai-Rumasokat | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Pemkab Malteng Diminta Tuntaskan Bentrokkan Warga Sawai-Rumasokat

Ambon - Berita Maluku. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dimintakan keseriusannya menuntaskan kasus bentrokkan yang melibatkan warga Desa Sawai dan warga Dusun Rumasokat, Kecamatan Seram Utara, dan konflik antara warga desa-dusun lain  agar stabilitas keamanan di wilayah itu tetap terjaga baik, dan masyarakat setempat kembali melaksanakan aktivitasnya secara normal dan tanpa rasa takut.

Sawai merupakan desa induk dari sejumlah dusun, antara lain Rumaholat, Olong, Masi Hulan, Besi, dan Oping. Sejauh ini, warga desa induk dan warga dusun-dusun tersebut hidup rukun dan damai. Walaupun ada gesekan kecil, namun cepat diselesaikan para tokoh masyarakat maupun tokoh agama setempat.
Bentrokkan antara warga Sawai dan Rumasokat terjadi sejak Sabtu (8/3/2014) hingga Senin (10/3) lalu yang mengakibatkan kerugian material di kedua belah pihak.

’’Sebagai tokoh masyarakat Serut, saya minta Pemkab Malteng di bawah kepemimpinan Pak Abua Tuasikal dan Pak Marlatu Leleury segera menuntaskan kasus ini (bentrokkan Sawai-Rumasokat) agar masyarakat tidak terus hidup dalam ketakutan dan kecemasan,’’ kata Frits Ohoiulun kepada Berita Maluku di Ambon, Selasa (18/3).

Sebagai antisipasi munculnya konflik susulan, Ohoiulun mendesak pimpinan keamanan, baik Polri maupun TNI, di wilayah itu dapat mengungkap dan menangkap dalang atau aktor intelektual di balik bentrokkan Sawai-Rumasokat. ’’Aparat keamanan harus dapat menangkap otak atau provokator di balik kejadian tersebut agar masyarakat kedua wilayah dapat kembali berinteraksi dengan baik. Para otak maupun dalang kejadian itu harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,’’ anjurnya.

Menurut Ohoiulun, pembelajaran hukum seberat-beratnya perlu dikenakan kepada para otak maupun aktor intelektual bentrokkan tersebut agar ada efek jera dan menghindari kejadian serupa muncul di kemudian hari.

’’Jadi Pemkab Malteng harus memfasilitasi para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dari kedua wilayah untuk duduk bersama mencari jalan keluar penyelesaian bentrokkan tersebut. Perlu juga dilakukan pertemuan antara pemuka masyarakat desa Horale, Desa Saleman, Desa Latea, dan Dusun Marhunut untuk menyelesaikan konflik yang pernah melibatkan warga-warga setempat,’’ saran redaktur senior Harian Suara Maluku ini. (ev/mg bm 015/bm 01) 
Utama 5488988799087025838
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks