Harga BBM di Tiakur Meroket, Warga Resah, Bupati Suka Carter Kapal Laut | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Harga BBM di Tiakur Meroket, Warga Resah, Bupati Suka Carter Kapal Laut

Ambon - Berita Maluku. Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) kini ibarat negeri antah berantah, tanah tak bertuan, tanpa pemimpin negerinya. Saat ini saja, masyarakat dibuat pusing kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu tingginya daya beli masyarakat di Tiakur, ibu kota Kabupaten pecahan Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada Juli 2008 silam itu.

Jangankan masyarakat kecil, honorer yang digaji Rp 400 ribu (berijazah Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan) dan Rp 750 ribu (berijazah sarjana) pun menjerit karena kenaikan harga BBM di luar perkiaraan mereka.

Anehnya, di Tiakur yang menjadi ibu kota definitive MBD, harga sebotol air mineral (aqua) dijual Rp 35 ribu, sementara di Leti, ibu kota Kecamatan Leti, harga ukuran serupa dipatok Rp 25 ribu.

Ironisnya di saat masyarakat dan pegawai honorer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) resah akibat kelangkaan BBM, Bupati MBD Barnabas Orno sibuk mencarter kapal laut ke Ambon, ibu kota Maluku, untuk urusan dinas maupun urusan politik.

Celakanya lagi, untuk memuluskan sang adik Francois Orno duduk kembali di DPRD Maluku periode 2014/19, penguasa Bumi Kalwedo ini menyewa Kapal Motor Feri Masela untuk safari politik berlabel kunjungan kerja ke kecamatan-kecamatan.

’’Katong masyarakat di sini su mau mati gara-gara harga BBM, pemerintah dong sanang saja. Dong urus politik saja, masyarakat tinggal jadi sapi perah,’’ kecam Edo Topurtawi, salah satu warga MBD kepada Berita Maluku di Ambon, Rabu (19/3/2014).

Melalui kesempatan itu, Topurtawi mengecam perilaku diam anggota DPRD MBD periode 2009/14 yang tak berkutik memprotes kebijakan tak manusiawi Pertaminan, agen penyalur BBM, maupun Pemkab setempat.

’’Kalo katong pung anggota dewan dong ribut mungkin harga BBM seng mahal kaya bagini. Bayangkan, naik ojek dari Tiakur ke Tounwawan katong harus kasih kalur uang Rp 600 ribu untuk pulang pergi, lalu bagaimana deng urusan laeng, apakah katong seng makan lai. Dasar kalo katong pung anggota dewan nih dong kewel saja, dong pambodo basar tapi balaga,’’ kritiknya.

Bupati Orno yang coba dikonfirmasi melalui nomor ponselnya tak berhasil dilakukan karena tak aktif. (ev/mg bm 015/bm 12)

Pilihan 8459519345278222215
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks