PLN Taniwel Tidak Maksimal Dukung Persiapan Siswa Hadapi UN
http://www.beritamalukuonline.com/2014/02/pln-taniwel-tidak-maksimal-dukung.html
Ambon - Berita Maluku. Sekretaris Solidaritas Mahasiswa For Taniwel (SOMAFORTA), Kristian Sea menilai pelayanan PT PLN Ranting Piru/sub Ranting Taniwel tidak maksimal dan belum merata ke seluruh pelanggan di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Menurutnya, pelayanan PLN hanya terfokus pada pusat kota sementara wilayah diluar kota selalu dilakukan pemadaman. "Kami menilai PLN bersikap diskriminasi karena pelayanan di luar kota tidak maksimal seperti halnya di pusat kota, padahal pelanggan di luar kota selalu melaksanakan kewajibannya setiap bulan untuk membayar rekening listrik," ungkap Kristian kepada media ini, Rabu (19/2/2014).
"Bagaimana pelangang merasa puas terhadap pelayanan perusahaan penerangan itu jika model pelayanan masih mengunakan skalah prioritas yang cenderung diskriminatif," ungkapnya.
Kristian mejelaskan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan PLN saat ini sangat tinggi apalagi menjelang Ujian Nasional (UN) nanti dimana para siswa saat ini sedang mempersiapkan diri mereka. "Pemadaman lampu setiap waktu sangat berdampak kepada jam belajar siswa yang sementara ini mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional," jelasnya.
Pihaknya meminta perhatian serius dari pimpinan PT. PLN Wilayah Maluku-Malut maupun Direktur PT. PLN Area Ambon untuk serius melihat persoalan-persoalan ini. "Bagaimana para siswa mau semangat belajar jika PLN masih terus melakukan pemadaman. Percuma jika di zaman yang serbah modern seperti ini krisis listrik masih saja terjadi dimana-mana khususnya di kabupaten Seram Bagian Barat. Karena itu kami harapkan pimpinan PLN dapat mengevaluasi para stafnya di setiap ranting maupun sub ranting agar mereka lebih maksimal," pintanya. (**)
Menurutnya, pelayanan PLN hanya terfokus pada pusat kota sementara wilayah diluar kota selalu dilakukan pemadaman. "Kami menilai PLN bersikap diskriminasi karena pelayanan di luar kota tidak maksimal seperti halnya di pusat kota, padahal pelanggan di luar kota selalu melaksanakan kewajibannya setiap bulan untuk membayar rekening listrik," ungkap Kristian kepada media ini, Rabu (19/2/2014).
"Bagaimana pelangang merasa puas terhadap pelayanan perusahaan penerangan itu jika model pelayanan masih mengunakan skalah prioritas yang cenderung diskriminatif," ungkapnya.
Kristian mejelaskan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan PLN saat ini sangat tinggi apalagi menjelang Ujian Nasional (UN) nanti dimana para siswa saat ini sedang mempersiapkan diri mereka. "Pemadaman lampu setiap waktu sangat berdampak kepada jam belajar siswa yang sementara ini mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional," jelasnya.
Pihaknya meminta perhatian serius dari pimpinan PT. PLN Wilayah Maluku-Malut maupun Direktur PT. PLN Area Ambon untuk serius melihat persoalan-persoalan ini. "Bagaimana para siswa mau semangat belajar jika PLN masih terus melakukan pemadaman. Percuma jika di zaman yang serbah modern seperti ini krisis listrik masih saja terjadi dimana-mana khususnya di kabupaten Seram Bagian Barat. Karena itu kami harapkan pimpinan PLN dapat mengevaluasi para stafnya di setiap ranting maupun sub ranting agar mereka lebih maksimal," pintanya. (**)