Data Honorer K2 Sarat Bermasalah, BKD Bursel Tak Membantah | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Data Honorer K2 Sarat Bermasalah, BKD Bursel Tak Membantah

Namrole - Berita Maluku. Pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat Kabupaten Buru Selatan (Bursel) sama sekali tidak membantah terkait dengan adanya ketidakberesan data honorer Katagori 2 baik Tahap awal maupun tambahan yang telah diumumkan memang sarat dengan berbagai masalah.

Kepala Seksi Formasi BKD dan Diklat Kabupaten Bursel, Jimmy Thenu yang dimintai keterangannya di Kantor Bupati Bursel, Rabu (30/10) terkait berbagai masalah menyangkut data honorer Katagori 2 Tahap Awal maupun Tambahan tidak memberikan bantahan, namun hanya mengelak bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan untuk menjawab berbagai persoalan itu.

“Jadi begini, saya tidak bisa menjawab itu, saya kan Esalon IV. Jadi, ada Kepala BKD yang harus jelaskan itu, karena mereka punya kewenangan untuk memberikan penjelasan itu, pasti mereka punya kewenangan,” kata Thenu.

Thenu mengaku bahwa dirinya takut salah memberikan penjelasan dan akan bertentangan dengan pimpinannya yang diduga kuat turut memunculkan berbagai masalah tersebut. “Kalau saya menjawab itu, pasti akan berlawanan. Sementara saya tidak punya kewenangan untuk itu,” ujarnya.

Thenu beralasan bahwa dirinya hanya bisa menjelaskan tentang berbagai hal teknis dan tidak bisa memberikan penjelasan menyangkut dengan berbagai kebijakan yang diduga menjadi biang munculnya berbagai persoalan itu. “Justru itu, Kalau sudah pada tingkat kebijakan, saya tidak bisa menjelaskan terkait itu. Kalau saya jelaskan soal teknis, itu baru bisa saya jelaskan. Sekarang saya tidak bisa menjelaskan itu, kalau persoalan teknis baru saya bisa berbicara, ya berbicara itu dengan yang punya kewenangan,” kilahnya.

Disinggung menyangkut administrasi yang amburadur yang muncul dalam pengumuman honorer K2 tersebut, Thenu pun berkilah dan menyalahkan pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Begini, bukan amburadur, kita usulkan ke Menpan dan data itu dari BKN turun ke kita. Bukan amburadur, kita usulkan, tapi K1 yang tidak Memenuhi Kriteria (mk) luncur ke K2, padahal kita sudah antisipasi sebelumnya. Tapi karena luncur itulah maka terjadi double,” ujarnya.

Padahal, nama double dalam pengunguman honorer K2 bukan hanya pada K2 Tahap Awal saja, tetapi, ada sejumlah nama pada K2 Tambahan pun terlihat double. Bahkan, ada sejumlah nama yang telah terakomodir di K2 Tahap Awal kembali muncul di K2 Tambahan, sementara para honorer itu tidak lagi mengusulkan administrasi mereka untuk kembali diakomodir di K2 Tambahan.
“Saya tidak mau menjawab, saya tidak mau berbicara itu. Saya punya batas-batasan bicara, yang bisa saya sampaikan ya sampaikan, tapi yang tidak ya tidak,” kilahnya lagi.

Sementara itu, terkait dengan adanya sejumlah nama siluman yang bermunculan dalam daftar K2, sementara mereka tidak pernah terdaftar dan melakukan aktivitas honorer, Thenu pun berkilah dirinya tidak memiliki kewenangan untuk menjawab lebih jauh. “Justru itu, saya tidak bisa menjawab, saya bukan pengambil kebijakan. Sayakan bukan Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Kepala BKD,” katanya lagi.

Ketika ditanya terkait dengan keberadaan nama istri dan adik iparnya yang turut masuk dalam daftar Honorer K2, padahal tidak pernah melakukan aktivitas honor, Thenu tidak membantahnya dan hanya mencoba cuci tangan, walaupun diduga kuat dirinya merupakan biang kerok yang turut mengakomodir istri dan adik iparnya itu hingga melanggeng lolos dan masuk daftar honorer K2.
“Mohon maaf, saya tidak bisa berbicara soal itu. Kalau berbicara menyangkut dengan saya punya pribadi, saya tidak bisa menjawab itu karena ini dinas ya. Jadi, kalau berbicara itu, nanti bicarakan itu dengan yang punya kewenangan,” ujar Thenu mencoba menghinndar seraya meninggalkan wartawan.

Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bursel, AM Laitupa yang ditemui di kantornya untuk dimintai keterangannya terkait dengan berbagai masalah tersebut tak bersedia untuk memberikan keterangan.

Sementara itu, sumber terpercaya kepada wartawan di Kantor BKD Kabupaten Bursel yang enggan namanya, membeberkan bahwa dari data yang mereka miliki, ternyata ada sekitar 181 nama double yang menjadi masalah saat ini.

Sumber itu mengaku bahwa ada kebijakan yang bakal dilakukan oleh pihak BKD yang diduga akan dilakukan sembunyi-sembunyi untuk mengakomodir sejumlah honorer guna menutupi peluang itu. "Sampai saat ini memang ada upaya-upaya dan kebijakan yang akan ditempuh, yakni akan memberikan kesempatan kepada honorer yang sudah lama honor tapi tidak terakomodir untuk memasukkan berkas mereka pada hari Jumat (1/11) mendatang, tapi diduga ini masih dirahasiakan, sebab tidak diumumkan,” ujarnya.

Sebelumnya, pengunguman Daftar Honorer K2 oleh BKD dan Diklat Kabupaten Bursel nyaris menimbulkan kericuan karena ketidakpuasan sejumlah honorer yang namanya tidak terakomodir dalam daftar honorer Tahap Awal maupun Tambahan.

Untuk diketahui, honorer yang masuk daftar honorer K2 Tahap awal berjumlah 727 orang dan honorer yang masuk daftar honorer K2 Tambahan berjumlah 153 orang sehingga total berjumlah 880 orang yang akan mengikuti tes pada hari Minggu, 3 November 2013 pada SMA Negeri Namrole. Sementara itu, pada waktu yang sama, para peserta tes CPNS umum yang berjumlah 2.231 pelamar akan pula mengikuti tes pada sejumlah sekolah di Namrole guna memperebutkan 134 Kuota CPNS Bursel. (**)
Daerah 2162331697007104830
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks