Empat Nama Balon Gubernur Dan Wagub Maluku Ambil Formulir Di PDIP
AMBON - BERITA MALUKU. Empat Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) secara resmi telah mengambil Formulir pendaftaran di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Maluku.
Dari keempat Balon dimaksud, tiga merupakan Balon Gubernur, masing-masing Febry Calvin Tetelepta (FCT) Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Jefry Apoly Rahawarin (JAR) mantan Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan BNPP RI, dan Brigjen TNI Said Latuconsina Danlantamal IX/Ambon. Sedangkan satu lainnya merupakan Balon Wagub, Abdullah Vanath.
Seluruh Formulir pendaftaran dari keempat Balon Gubernur dan Wagub diambil oleh masing-masing Tim pemenangan.
“Pertama yang mengambil formulir pendaftaran itu Pak Jefri, setelah itu Pa Febri Tetetapta dan Pa Said Latuconsina. Sementara balon Wagub itu, Pa Abdullah Vanath,” ujat Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur dan Wagub, DPD PDIP Maluku, James Maatita, lewat telepon selulernya, Rabu (17/04/2024).
Pihaknya memprediksi sampai akhir penutupan di tanggal 30 April mendatang, akan ada sekitar 4 figur balon Gubernur yang akan mendaftar di partai besutan Megawati Soekarno Putri itu. “kita prediksi sekitar 4 balon Gubernur,” sebutnya.
Maatita yang juga Anggota DPRD Kota Ambon ini, menuturkan dalam proses ini, PDIP terbuka kepada siapa saja figur yang ingin mendaftar.
“Kita terbuka kepada figur mana saja yang ingin mendaftar di PDIP, khan pendaftarannya ditutup 30 April mendatang,” tuturnya.
Dijelaskannya, setelah tahapan pendaftaran pendaftaran, dilanjutkan dengan proses penjaringan, dimana ada pemetaan politik dari masing-masing calon yang dibuat oleh pihaknya.
“Setelah ini katong melakukan proses penjaringan. Ada pemetaan politik dari masing-masing calon,” ungkapnya.
Sambung Maatita setelah itu, akan dilanjutkan dengan tahapan survei.
Menyoal lembaga survei mana yang akan digunakan dan apakah ada cost yang ditanggung calon yang mendaftar di PDIP, Maatita mengatakan akan berkoordinasi lagi dengan partai. “Nanti kita cek dulu ke DPP, lembaga survei mana yang digunakan, berapa besar biayanya baru kemudian dikonfirmasi,” tukasnya.
Disebutkan setelah pemetaan dan survei dilakukan, maka Tim Penjaringan akan menyerahkan hasil kepada DPD untuk diteruskan ke DPP PDIP.
“Dari pemataan politik kemudian hasil itu dibuat survei, setelah itu hasil survei dan pemataan politik itu akan disampaikan Tim Penjaringan ke DPD baru kemudian DPD menyampaikan ke DPP PDIP,” pungkasnya.
