Gubernur Maluku: Stabilitas Keamanan Jadi Kunci Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

BERITA MALUKU. Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat semester tiga, pertumbuhan ekonomi Maluku naik 6,34 persen atau naik satun persen lebih dan bisa tekan deflasi. Untuk merangsang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, menurut Gubernur Maluku, Said Assagaff, kuncinya hanya gerakan ekonomi rakyat dan menjaga stabilitas keamanan.

"Kita tahu ada dua proyek besar di Maluku yakni bendungan Wayapo Pulau Buru senilai Rp3 triliun dan pembangunan pelabuhan kontener terpadu di Desa Waai. Dan jika keamanan tidak stabil, bagaimana mega proyek itu mau jalan," tandasnya kepada awak media di kantor Gubernur, Jumat (16/11/2018).

Menurut dia, kemajuan dan keberhasilan serta pencapaian yang telah didapat Maluku, harus terus dipertahankan bahkan harus ditingkatkan. Sebab dengan kondisi Maluku yang berciri kepulauan, sangat sulit bila dianggap sebagai suatu masalah. Melainkan menjadikan kesulitan itu sebagai tantangan untuk mensejaterakan rakyat di daerah ini.

"Tadi juga ada kunjungan dari kedutaan Canada. Mereka tertarik untuk lakukan kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan dengan kita. Nah kalau stabilitas keamanan kita tergangu, mana mau orang datang berinvestasi," tandas Assagaf.

Lanjut Assagaff, bahkan pihak konsulat siap untuk menyediakan pasar bagi produk ikan dari Maluku.

Sebenarnya, kata Assagaf, ini adalah poin pentingnya. Pasalnya percuma jika memiliki potensi dan komoditi perikanan yang besar, namun pangsa pasar tidak ada atau hanya sebatas lokal saja.

Selain potensi perikanan kita, Maluku juga kaya akan potensi pariwisatanya. Sayangnya belum tereksplor dan terkelola secara baik.

"Kita butuh investasi sebanyak-banyaknya ke Maluku," demikian kata dia.