Mantan Gubernur Boyong Investor China Beinvestasi di Maluku | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Mantan Gubernur Boyong Investor China Beinvestasi di Maluku

BERITA MALUKU. Memliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, membuat investor dari berbagai negara berlomba-lomba datang di Maluku untuk berinvestasi.

Salah satunya investor dari China, yang dipimpin langsung oleh President Dasheng (D.S) Group Mr. Lan Huascheng dengan memboyong 21 investor yang berkeinginan berinvestasi di Maluku di bidang perekebunan, perikanan budidaya, tangkap, pertanian dan kehutanan.

Kedatangan Investor dari China tersebut didampinggi Mantan Gubernur Karel Albert Ralahalu, yang disambut oleh Wakil Gubernur Zeth Sahuburua, Kepala Badan Investasi Maluku Denny Kotahatuhaha, Kepala Bidang Tata ruang, Bappeda Maluku Djalaludin Salampessy, dilanjutkan dengan pertemuan bersama di ruang rapat Wakil Gubernur, Rabu (8/11/2017).

Usai pertemuan President Dasheng (D.S) Group Mr. Lan Huascheng kepada wartawan mengatakan, investasi yang dilakukan mengingat karakteristik dan situasi Maluku sangat cocok dengan bidang investasi yang dijalankan, yakni budidaya, perikanan, penanaman dan perkebunan.

"Rombongan kita adalah perusahaan china yang termasuk dalam 232 perusahaan terbesar di dunia, yang ingin berinvestasi di Maluku. Apalagi situasi yng ada di Maluku sangat cocok dengan investasi yang kita jalankan," pungkasnya.

Diakuinya dari hasil pertemuan, Wakil Gubernur sangat mensuport untuk melakukan investasi selama bisa memberikan pembangunan bagi Maluku.

"Kami sangat tertarik dengan Maluku, hal ini dibuktikan kedatangan kami di Maluku merupakan kedatangan kedua dari sebelumnya di September lalu," tukasnya.

Sementara itu, Mantan Gubernur Karel Albert Ralahalu mengakui salah satu yang menarik perhatian investor adalah investasi tambak udang di Arara.

"Kita mau kembangkan arara semaksimal mungkin, karena selama ini kita terkendala modal kerja, kemudian pengembangan disana membutuhkan anggaran yang besar," ujarnya

Dirinya berharap, dengan kedatangan investor China bisa membantu dalam pengembangan SDA yang ada di Maluku, sehingga menjadi andalan di Indonesia bahkan dunia. Apalagi tambak Arara merupakan yang terbesar di dunia dan terbebas dari pengaruh bahan kimia.

Dirinya menargetkan untuk produksi per bulan bisa mencapai 2 ribu ton, dengan tenaga kerja mencapai 2 ribu orang.

"Mudah-mudahan ini akan terlaksana dan Maluku akan terkenal dengan budidaya udang," pungkasnya.
Ekonomi 5472603301301472015
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks