Lembaga Budi Mulia Peduli Kematian Ibu dan Bayi Dampingi Perawat RSUD dr. Haulussy | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Lembaga Budi Mulia Peduli Kematian Ibu dan Bayi Dampingi Perawat RSUD dr. Haulussy

BERITA MALUKU. Lembaga Budi Mulia yang peduli terhadap kematian ibu dan anak melakukan pendampingin dan pelatihan kepada puluhan perawat dan bidan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M Haulussy, untuk menekan tingkat kematian ibu dan anak di provinsi Maluku.

Direktur Lembaga Budi Kemulian, Muhammad Baharudin, saat membuka pendampingan tersebut di Ambon, Kamis (24/8/2017), mengakui kegiatan itu untuk memberikan pemahaman serta cara pendampingan terhadap kaum perempuan dan generasi muda di provinsi bertajuk "Seribu Pulau" tersebut.

"Pendamping yang dilakukan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan kaum perempuan dan generasi muda di provinsi Maluku di masa mendatang, terutama menekan angka kematian ibu dan anak yang tergolong masih tinggi," ujarnya.

Dia mengakui lembaga yang dipimpinnya sejak beberapa tahun terakhir telah bekerja sama dan melakukan pendampingan terhadap petugas rumah sakit daerah di enam provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Banten dan Sumatera Utara.

"Lebih dari 150 rumah sakit di enam provinsi tersebut telah memperoleh pelatihan dan pendampingan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak dalam kurun lima tahun terakhir," katanya.

Dia mengakui lembaga yang dipimpinnya bekerja sama dengan United Nations Children's Fund (UNICEF) salah satu lembaga PBB menyediakan bantuan berkepanjangan dalam kemanusiaan serta perkembangan anak-anak dan para ibu di negara-negara berkembang.

Dia mengakui pendampingan yang dilakukan bertujuan mengubah perilaku petugas dan staf di RS milik pemerintah provinsi Maluku tersbeut, terutama dalam menangani anak-anak dan kaum ibu.

"Hasil pendampingan yang berlangsung selama beberapa pekan ke depan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk perubahan sistem pelayanan secara menyeluruh," ujarnya.

Dia menegaskan, target akhir dari pendampingan tersebut yakni perubahan pelayanan yang bisa dirasakan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga menfgubah paradigma masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit pemerintah yang selama ini dikeluhkan.

"Terpenting privasi para pasien yang berobar di RS Haulussy bisa terjaga. Kamar bersalin misalnya antara pasian satu dengan lainnya sudah dipasangi tirai dan kondisi ruangannya sangat bersih dan teratur," ujarnya.

Target jangka panjang, kata Muhammad Baharudin yakni para petugas RSUZD Haulussy dapat menjadi tenaga pendamping untuk melatih para tenaga kesehatan di RS lainnya di 11 kabupaten/kota di Maluku, diantaranya RSUD dr. Umarella, Tulehu, Kecamatan Salahutu dan RSUD Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah.

"Terpenting adalah kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan para petugas di setiap rumah sakit milik pemerintah sesuai dengan standar pelayanan yang dibutuhkan," katanya.

Dia mengakui, saat ini masyarakat tidak hanya membutuhkan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai, tetapi terpenting adalah sistem pelayanan yang diberikan aparat sesuai dengan standar kesehatan yang dibutuhkan serta setiap rumah sakit berani melakukan perubahan dari waktu ke waktu.

Direktur Utama RSUD Haulussy Ambon, Justini Pawa menegaskan perubahan paradikma pelayanan rumah sakit tersebut akan dimulai dari pelayanan terhadap ibu dan anak dan akan ditularkan ke sejumlah rumah sakit lainnya di Maluku.

"Usai pelatihan ini sejumlah tenaga akan diterjunkan untuk melakukan pendampingan pada sejumlah rumah sakit lain di Maluku. diharapkan program ini dapat berdampak terhadap peningkatan pelayanan serta kepuasan masyarakat akan sistem pelayanan yang diberikan," katanya.
Kesehatan 6036446977779216546
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks