23.674 Siswa SMA/MA di Maluku Siap Laksanakan Ujian Nasional 2017
http://www.beritamalukuonline.com/2017/04/23674-siswa-smama-di-maluku-siap.html
Untuk siswa yang melaksanakan UNBK tingkat SMA/MA di Maluku, terdaftar sebanyak 3.991 peserta pada 24 sekolah yang tersebar di 11 Kabupaten/kota, antara lain Kota Ambon sebanyak 9 sekolah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) 2 sekolah, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) 3, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) 4, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 1, Kepulauan Aru 4, Kota Tual 1. Sedangkan siswa yang melaksanakan UNKP sebanyak 19.683 peserta.
"Hanya ada 3 kabupaten yang belum melaksanakan UNBK di tahun 2017 ini yakni, Kabupaten SBT, Kabupaten Bursel, Kabupaten Buru. Kita harapkan, di tahun 2018 mendatang, ketiga kabupaten ini sudah bisa melaksanakan ujian berbasis komputer," kata Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, Nus Kesaulya, S.Sos, Jumat (7/4/2017).
Menurut Kesaulya, provinsi Maluku telah melaksanakan Ujian Nasional (UN) tahap satu untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berlangsung sukses dari tanggal 3 hingga 6 April 2017 kemarin.
"Untuk tingkat SMK, ujian nasional telah berlangsung sukses. Tinggal satu tahapan lagi untuk tingkat SMA/MA menghadapi UN pada 10 hingga 13 April 2017," ungkapnya.
Sementara untuk pendistribusian kertas soal UNKP, Kesaulya mengatakan, akan menyalurkan kertas soal pada saat pelaksanaan ujian berlangsung.
"Jadi saat ujian berlangsung, saat itu juga petugas-petugas yang sudah kita siapkan akan mengantarkan langsung kertas soal yang saat ini tersimpan pada tempat yang terdekat ke masing-masing sekolah. Sementara khusus untuk kota Ambon, kertas soal ujian akan didistribusikan setiap hari pelaksanaan ujian," ungkapnya.
Dirinya berharap, hasil yang diperoleh setiap siswa pada pelaksanaan UNBK maupun UNKP di Maluku tahun 2017 dapat tuntas.
"Tuntas artinya, nilai yang diraih setiap siswa harus diatas 5,5. Dibawah nilai 5,5, dinyatakan tidak tuntas. Jadi tingkat keberhasilan kita diukur dari nila yang diraih oleh setiap siswa,' jelasnya.
Kesaulya berharap kepada setiap siswa yang akan melaksanakan UN, selalu percaya diri dan tidak terpengaruh dengan adanya kunci-kunci jawaban.
"Isu adanya kunci jawaban itu tidak benar. Jadi baik guru maupun siswa agar tidak terpegaruh dengan isu-isu tersebut, karena kunci-kunci jawaban itu tidak tersedia di internet atau dimanapun, kunci jawaban itu hanya ada di Kementerian. Kami harapkan siswa lebih fokus belajar dan percaya diri serta berdoa, itulah kunci suksesnya," tutup Kesaulya.
