Wagub Pesimis, Ada Input Untuk Maluku

BERITA MALUKU. Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, dengan tegas menyatakan keraguannya tentang adanya keberpihakan kebijakan pemerintah pusat kepada daerah ini.

"Harapan-harapan kita untuk Maluku yakni adanya perubahan, terutama dari tiap kunjungan seperti ini sama sekali tidak ada. Kalaupun ada, sangat sedikit," kata Sahuburua, ketika menerima kunjungan kerja komisi VIII DPR RI ke Pemerintah Provinsi Maluku, Selasa kemarin (1/10/2016).

Menurut Sahuburua, tiap pertemuan seperti ini jarang sekali dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda). Itu menandakan Pemprov Maluku sangat menghargai dan menjujung tinggi kunjungan kerja seperti ini.

Dirinya meragukan dan merasa pesimis, karena setelah komisi VIII kunker ke Maluku dan kembali ke pusat, tidak ada keberpihakan apa-apa untuk rakyat dan daerah ini. Hal itu bisa dibuktikan dengan masih kukuhnya Provinsi Maluku ditempatkan pada penyumbang penduduk miskin rangking empat dari 34 provinsi.

"Kenapa kita miskin? Sumber daya kita melimpah. Itu lantaran perhatian pempus ke kita belum diterima dengan baik," keluhnya.

Ia mencontohkan, produksi ikan nasional per tahun adalah 90 juta. Maluku menyumbang 30 juta ton atau kalau diuangkan dari sektor perikanan, provinsi ini menyumbang sebanyak Rp4 setengah triliun bagi negara. Belum lagi diikuti dengan kontribusi lainnya.

"30 persen potensi ikan itu ada di Maluku. Tetapi coba lihat pabrik-pabrik ikan saja, enggan di bangun. Kita mintapun, dari pusat diombang-ambing. Kita seperti sengaja dianaktirikan," curhatnya.

Dengan demikian, ia pun berharap dari kunjungan ini, apalagi dengan kehadiran beberapa anggota badan anggaran. Bisa memberikan input kepada Maluku.