Bangun Industri Perikanan di Morotai Menguntungkan | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Bangun Industri Perikanan di Morotai Menguntungkan

BERITA MALUKU. Pengamat perikanan Mahmud Hasan mengatakan membangun industri perikanan di Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) sangat menguntungkan, khususnya bagi investor karena daerah itu memiliki potensi perikanan melimpah dan letak georgrafisnya sangat strategis.

"Oleh karena itu, sangatlah tepat Kementerian Kelautan dan Perikanan memilih Morotai sebagai salah satu dari 12 pulau terdepan Indonesia yang akan dijadikan lokasi pembangunan industri perikanan," kata pengamat perikanan dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) itu di Ternate, Senin (14/11/2016).

Menurut dia, potensi perikanan di Morotai tidak hanya berupa potensi perikanan tangkap, tetapi juga potensi budidaya perikanan, sehingga banyak alternatif industri perikanan yang bisa dikembangkan di daerah itu.

Khusus potensi perikanan tangkap, kata Mahmud Hasan, di Morotai tersedia potensi lestari sekitar 500 ribu ton per tahun dan umumnya berupa jenis ikan yang sangat diminati pasaran ekspor, di antaranya ikan tuna sirip kuning dan ikan cakalang.

"Letak geografis Pulau Morotai yang berada di bibir Samudera Pasifik juga sangat menguntungkan bagi industri perikanan karena akan memudahkan dalam memasarkan produk perikanan, khususnya kenegara-negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Tiongkok, Jepang dan Korea yang selama ini merupakan pasar utama produk perikanan Indonesia," katanya.

Menurut Mahmud Hasan, Morotai juga berada dijalur pelayaran kapal kontainer internasional sehingga pengiriman produk perikanan dari Morotai ke luar negeri tidak mengalami kesulitan, begitu pula kalau pengirimannya menggunakan transportasi udara karena di Morotai sudah ada bandara yang cukup representatif.

Namun Mahmud Hasan mengingatkan kepada Kemeterian Kelautan dan Perikanan agar dalam membangun industri perikanan di Morotai, pihak investor hanya diarahkan pada pembangunan industri perikanan, sedangkan untuk penangkapan tetap sepenuhnya diserahkan kepada nelayan setempat.

Selain itu, dalam perekrutan tenaga kerja di industri perikanan hanya memprioritaskan tenaga kerja lokal jangan seperti pada sejumlah industri pertambangan di Malut yang justru banyak merekrut tenaga kerja dari luar negeri, seperti dari Tiongkok, ujarnya menambahkan.
Malut 7372203175441879142
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks