Seminar MAPEKI Diharapkan Bermanfaat Bagi Pemanfaatan Hasil Hutan

BERITA MALUKU. Kota Ambon manise, ibukota Provinsi Maluku, dipercayakan menjadi tempat penyelenggaraan seminar nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) dan The 8th International Symposium Of Indonesia Wood Reserch Society (IWoRS), sebagai wadah untuk sharing dan tukar informasi antar kalangan peneliti kayu Indonesia.

Untuk itu, melalui seminar nasional MAPEKI ke-XIX tahun 2016, diharapkan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi pemanfaatan hasil hutan, baik kayu maupun non kayu.

Apalagi kekuatan sumberdaya hutan, khususnya dalam pemerintahan saat ini menjadi penting yang diorientasikan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat yang akan dikembangkan dalam berbagai skema perhutanan sosial, hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan berbasis masyarakat dan lain-lain.

“Semua itu ditujukan untuk kesejahteraan bagi masyarakat, dan bangsa kita yang harus terus berkembang maju,” kata Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya yang dibacakan staf ahli Gubernur Maluku bidang sumber daya,  Halim Davis dalam seminar nasional MAPEKI, yang berlangsung di Universitas Pattimura, Kamis (20/10/2016).

Dijelaskan, sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk memanfaatkan kayu bagi kesejahteraan masyarakat, namun kenyataannya saat ini luas hutan alam cenderung mengalami penurunan.
Kondisi ini menyebabkan pasokan kayu secara nasional cenderung menurun tajam dan kualitas hasil kayu umumnya semakin rendah. Meski demikian potensi perkayuan secara nasional masih cukup besar.

Oleh sebab itu, dirinya berharap seluruh potensi terkait perkayuan yang ada di Indonesia, khususnya di daerah Maluku dapat diketahui cara pemanfaatan secara optimal.

Di samping itu, juga dapat di terapkan prinsip-prinsip teknologi budidaya dan pengelolaan hutan sebagai penghasil kayu maupun fungsi lainnya dalam menjaga kesinambungan lingkungan.