Pembangunan Kantor SD 12 Masohi Terhambat | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Pembangunan Kantor SD 12 Masohi Terhambat

BERITA MALUKU. Proyek pembangunan Kantor SD Negeri 12 Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terhambat hingga kini sejak mulai dibangun hampir dua pekan lalu.

Terhambatnya pembangunan gedung ini ditengarai oknum anggota DPRD Malteng, Jailani Tomagola (JT) yang mencabut boplang (Susunan papan yang dipasang sekeliling pekerjaan galian tanah yang menunjukkan batas fondasi bangunan yang akan dibangun) proyek pembangunan kantor sekolah yang diletakkan bersebelahan dengan kediamannya sehingga pekerjaan tersebut terhenti.

Sebelumnya terjadi percekcokan mulut antara pekerja dengan JT, diduga terpicu ketika oknum dewan ini mencabut boplang proyek sekolah.

JT kesal terhadap pihak sekolah lantaran tak kompromi soal batas serta tata bangunan yang didirikan bersebelahan dengan areal rumahnya.

Informasi yang diterima, JT mengharapkan penancapan boplang bangunan semestinya berjarak dua meter dari dinding rumahnya, sebab ditakutkan ketika bangunan ini rampung – dan  bila terjadi hujan maka rumahnya akan terkena cipratan air hujan dari tiris atap sekolah. Namun keinginan JT tak diindahkan oleh pekerja sehingga terjadi cekcok mulut yang berujung pencabutan boplang.

Salah satu pekerja mengaku, mereka hanya di suruh membangun gedung kantor sekolah berdasarkan gambar, yakni berjarak satu meter dari areal rumah milik JT, akan tetapi JT menolak sembari bersikeras supaya boplang digeser sejauh dua meter dari areal kediamannya.

Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 12 Masohi, Emy Mahulauw yang dikonfirmasi mengatakan, “Pembangunan kantor sekolahnya sudah tepat. Tak ada masalah soal lokasi pembangunan kantor, sebab batas tanah pak Tomagola dengan tanah sekolah tepat pada batas tembok rumah beliau dan para pekerja bangun kantor ini sudah mundur dari batas yaitu 1 meter dari dinding rumahnya. Hanya saja beliau mau lebih diperjarak lagi menjadi dua meter. Menurut saya, untuk persoalan ini semua dikembalikan kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah. Sebab saya tak bisa mengikuti keinginan pak Jailani," tegas Mahulauw di ruang kerjanya, Jumat (16/8/2016).

Kepsek ini menyesali tindakan JT yang mencabut  boplang sebab akibat perbuatannya proses pembangunan proyek kantor lembaga pendidikan dasar tersebut ikutan terhambat.

"Ini kan persoalan sepele tapi sayangnya pembangunan kantor ini terhambat, padahal kita butuh cepat kantor ini selesai," ujarnya.

Mahulauw mengungkapkan, sekolah ini sudah berdiri sejak tahun 2005 namun sampai sekarang belum ada ruang kantor.

"Kita punya enam ruang kelas belajar (RKB) dan satu perpustakaan \ namun satu RKB kita pakai sementara untuk kantor. Saya juga bersikeras harus ada kantor karena siswa kelas 2 harus gunakan ruang perpustakaan untuk kegiatan belajar," ucapnya.

Jailani Tomagola yang dikonfirmasi di rumahnya mengatakan, pembangunan kantor tersebut sangat berdekatan dengan tembok rumahnya sehingga diminta pihak sekolah member jarak antara bangunan sekolah dan tembok rumahnya dua meter sebab di waktu mendatang ketika bangunan sudah rampung kemudian terjadi hujan, maka itu bisa merembes ke dalam rumahnya karena dinding rumahnya belum diplamir.

"Saya kan hanya meminta kalau bisa bangunan kantor yang akan dibangun dijauhkan dari tembok saya dua meter biar rumah saya tak ada masalah saat turun hujan nanti." ujarnya.

Tomagola tak menapik batas rumahnya dengan batas tanah milik sekolah hanya dibatasi dengan dinding rumahnya namun untuk kegiatan pembangunan ini mestinya disikapi dengan bijak sehingga tak ada  pihak yang dirugikan. (KAYUM/e)
Daerah 3543350896723544126
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks