Kasus Kekerasan Seksual Anak di Malteng Meningkat
http://www.beritamalukuonline.com/2016/08/kasus-kekerasan-seksual-anak-di-malteng.html
 |
| R. Afifudin |
Sesuai data pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Masohi, tahun 2015 terdapat 10 kasus yang sudah diproses secara hukum, sedangkan untuk tahun 2016 mulai Januari hingga Agustus sudah terdapat 12 kasus serupa.
“Kasus pencabulan terhadap anak pada tahun 2016 yang ditangani Kejaksaan Negeri Masohi kini mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2015, sebab sampai Agustus 2016 ada 12 kasus telah kita tangani," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Masohi, R. Afifudin kepada Berita Maluku Online Kamis (18/8/2106).
Dikatakan, dari sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak ini, ada kasus yang tak terduga diantaranya ada seorang kakek mencabuli cucunya sendiri.
Menyikapi hal itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Masohi, Nadif Wailisa mendesak agar Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Kabupaten Maluku Tengah lebih pro aktif melihat fenomena ini dan perlu ada tindakan nyata serta gerak cepat dalam persoalan tersebut termasuk menangani anak-anak korban broken home.
P2TPA Malteng yang dipimpin Joan Raturandang Leleurry dihimbau bekerja secara holistik dalam penangan ataupun mencegah masalah pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak.
"P2TPA Malteng harus pergunakan fungsinya sebagaimana mestinya, jangan setelah terbentuk namun tidak ada kerja nyata. P2TPA Malteng yang sudah lama terbentuk itu diminta kerja secara holistik karena ini menyangkut dengan generasi Malteng ke depan," ujarnya.
Wailisa mengatakan, dengan puluhan kasus kekerasan seksual terhadap anak yang sedang ditangani pihak Kejari Masohi, diharapkan P2TPA Malteng bersinergi dengan Kejaksaan dalam mensosialisasi pencegahan kasus kekerasan seksual berdasarkan peta wilayah yang rawan kasus. (KAYUM/e)
