Bagir: Maluku Merupakan Daerah Istimewa dan Tepat untuk Pelajari Perdamaian

BERITA MALUKU. Sejak pulih dari konflik antar umat beragama tahun 1999 – 2003 lalu, Maluku terus menunjukan tren perkembangan yang luar biasa. Dan Maluku kini telah berkembang menjadi salah satu daerah yang memiliki indeks kerukunan antar umat beragama tertinggi atau terbaik di Indonesia, setelah Bali dan NTT.

Melihat perkembangan Maluku yang begitu cepat keluar dari keterperukan konflik, membuat sejumlah daerah yang ada di Indonesia maupun dunia secara menyeluruh ingin mempelajari secara lebih mendalam.

Salah satunya melalui International Conference, yang diselenggarakan konsorsium Belanda-Indonesia dengan dialog pendidikan antar agama di Maluku, yang berlangsung di Islamic center, Rabu (24/8/2016).  

Menurut SC Conference, Zainal Abidin Bagir yang juga Ketua Program Studi Bidang Agama dan Lintas Budaya UGM, bahwa Maluku merupakan daerah yang paling istimewa dan paling tepat untuk mempelajari perdamaian.

“Orang mungkin kenal Maluku sebagai daerah konflik, tetapi bagi saya, Maluku merupakan daerah yang istimewa  untuk mempelajari pembangunan perdamaian,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk mewujudkan perdamaian harus dibuktikan dengan kinerja bukan hanya berbicara. Dan hal itu terbukti terjadi di Maluku, dimana elemen masyarakat bersama-sama bekerja membangun perdamaian Maluku.

Dirinya juga mendukung sepenuhnya Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama, dan perkampungan kampung multicultural dan etnis, yang menjadi program dari Pemerintah Provinsi Maluku.