Pieris: Maluku Perlu Penambahan Guru Garis Depan di Daerah 3T | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Pieris: Maluku Perlu Penambahan Guru Garis Depan di Daerah 3T

BERITA MALUKU. Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, merencanakan akan mengirim sebanyak 540 Guru Garis Depan (GGD) dari pulau jawa dan Sumatera ke Maluku untuk mengisi kekurangan guru di daerah Terpencil, Terdepan dan Tertinggal (3T).

Menyikapi hal ini, Anggota DPD RI, Jhon Pieres mengungkapkan, saat ini Maluku mengalami krisis guru, sehingga perlu dilakukan penambahan untuk mengisis kekosongan guru yang terjadi di sejumlah sekolah di daerah 3T.

“Saya kira Maluku mengalami kekurangan guru, fakta menunjukan guru asal Maluku tidak tahan mengajar di daerah GGD, sehingga berdampak minimnya guru di daerah 3T,” ujar Pieris di Ambon, Kamis (21/7/2016).

Menurutnya, bahkan guru yang tidak bertahan, kemudian memproses perpindahan tugas ke pusat kota, seperti ibukota Provinsi, maupun ibukota Kabupaten/Kota. Hal ini tentu membuat terjadinya penumpukan guru, sehingga berdampak minimnya guru di daerah 3T.

“Buktinya di Buru dan Seram, satu sekolah hanya diisi satu guru. Tadinya ada tiga, dua diantaranya mengundurkan diri karena tidak tahan. Boleh jadi, guru dari luar bisa tahan,” ucapnya.

Kata Pieris, ada juga banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang, seperti guru agama mengajar matematika, olahraga mengajar IPA. Bahkan ada pendeta memberikan kursus membaca dan menulis, mengingat sampai kelas 4 siswa tidak bisa membaca dan menulis.

“Saya yang memberikan fasilitas buku bagi pendeta untuk dibagikan dan membimbing anak-anak. Dan hal tersebut ada di daerah perbatasan Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur. Setelah mengetahui hal tersebut, saya langsung menegur kepala dinas, padahal anggaran pendidikan 20 persen, dan hal tersebut sangat besar,” pungkasnya.

Kata Pieris lagi, salah faktor mengapa sampai guru tidak bisa bertahan di daerah 3T, disebabkan tunjangan yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi yang ada, seperti tunjangan guru honor dan kontrak yang diberikan tidak memadai.

“Guru harus berjalan kaki berkilo-kilo apakah tidak cape, dengan gaji sebegitu bagaiaman dia tahan. Padahal anggaran yang diberikan untuk pendidikan mencapai 20 persen dari APBD yang ada,” pungkasnya. 

“Sebanarnya saya sangat menyesalkan kenapa tidak direkrut guru-guru lokal, tetapi kembali lagi kepada karakter guru yang akan ditempatkan di daerah 3T, siap atau tidak,” tuturnya. 
Pendidikan 2442347774463690727
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks