Bupati Aru Prihatin, Penerbangan ke Daerahnya Lumpuh
http://www.beritamalukuonline.com/2016/04/bupati-aru-prihatin-penerbangan-ke.html
"Saya didampingi Komisi III DPRD Kepulauan Aru mendatangi Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo, tetapi tidak ketemu dan dijelaskan sekretarisnya bahwa pesawat Wings Air ditangguhkan penerbangan yang dijadwalkan 27 April 2016 dengan alasan teknis," katanya dikonfirmasi, Rabu (27/4/2016).
Alasan penangguhan ini menindaklanjuti aksi unjuk rasa sekelompok pemuda mengatasnamakan masyarakat Kepulauan Aru di Kementerian Perhubungan di Jakarta pada 21 April 2016 dengan alasan Bandara Rar Gwamar tidak terjamin keselamatan untuk penerbangan pesawat Wings Air.
Pertimbangannya, landasan pacu Bandara Rar Gwamar 1.300 meter dan lebar hanya 23 meter sehingga kurang terjamin keselamatan bagi pengoperasian pesawat Wings Air.
"Jadi panjangan landasan pacu 1.300 meter itu bisa didarati pesawat Wings Air jenis ATR-72. Namun, lebar minimal harus 30 meter sehingga izin operasinya ditangguhkan," ujar Bupati.
Dia berharap manajemen Trigana Air yang selama ini mengooperasikan pesawatnya dari Ambon - Bandara Rar Gwamar transit Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara pergi pulang (PP) segera memperbaiki armadanya.
"Penerbangan ke maupun dari Dobo untuk sementara lumpuh sehingga mempengaruhi aktivitas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial," kata Bupati.
Dia mengemukakan, Pemkab Kepulauan Aru melalui APBD 2016 telah mengalokasikan dana untuk mendukung perpanjangan landasan pacu Bandara Rar Gwamar menjadi 1.500 meter.
Sedangkan, perluasan lebarnya didanai Kementerian Perhubungan melalui APBN dan proses tendernya sementara berlangsung.
"Saya mendukung pengembangan Bandara Rar Gwamar di tahun pertama kepemimpin periode 2016 - 2021 karena Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan Australia," tegas Bupati.
