Antisipasi Kecelakaan di Atas JMP, BMKG Sarankan Pemasangan Anemometer | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Antisipasi Kecelakaan di Atas JMP, BMKG Sarankan Pemasangan Anemometer

BERITA MALUKU. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pattimura Ambon mengingatkan perlunya memasang peralatan pengukur arah dan kecepatan angin (anemometer) di Jembatan Merah Putih (JMP) guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Senin (11/4/2016), mengatakan, pemasangan anemometer strategis untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang memanfaatkan JMP.

Pertimbangannya, JMP melintasi Teluk Dalam Ambon sepanjang 1,06 kilometer. JMP terdiri dari jembatan pendekat arah Galala sepanjang 300 meter, pendekat arah Poka 320 meter dan bentang tengah 300 meter, tinggi pylon 89,5 meter dan lebar 22,5 meter yang dibagi dua jalur.

Ketinggian JMP ini kurang lebih 30 meter dan lebih tinggi dari Suramadu.

"Jadi berdasarkan pengalaman kecelakaan di Suramadu yang terjadi kecelakaan sepeda motor terlempar keluar dari jembatan akibat melintasinya saat kecepatan angin tinggi, maka itu hendaknya diantisipasi di JMP," ujar George.

Apalagi, posisi JMP yang ada di atas laut dan tanpa hambatan gedung di sekelilingnya, membuat kekuatan angin di sana bisa jauh lebih kuat.

"Harus diperhatikan, di Maluku bila memasuki musim hujan atau timur, kekuatan angin relatif lebih kencang dan bila tidak diantisipasi bagi pengendara kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan," katanya.

George mengemukakan, dengan ketinggian JMP yang melintasi Teluk Dalam Ambon, maka kecepataan angin bervariasi 10 - 20 KM/jam.

Namun bila dimusim hujan dan atmosfer mengandung banyak awan comulunimbus, maka kecepatan angin bisa mencapai 40 KM/jam.

"Kecepatan angin 40 KM/jam, relatif berbahaya bagi pengendara sepeda motor karena kemungkinan bisa terlempar," tandasnya.

George juga menyoroti penataan jalur jalan di JMP karena belum ada pembatasan sepeda motor dan mobil disatukan karena saat kekuatan angin yang tidak bisa ditoleransi, maka kemungkinan bertrabrakan.

"BMKG Stasiun Pattimura pernah mencatat kondisi dengan kecepatan angin mencapai 65 KM melintasi Teluk Dalam Ambon sehingga ini harus diantisipasi sejak dini," tegasnya.

Tujuan pembangunan JMP untuk mempercepat jarak tempuh ke pintu keluar Bandara Internasional Pattimura, serta kawasan Jazirah Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, sehingga diharapkan bisa mengurangi tingkat kepadatan kendaraan.

Begitu pun, untuk menunjang pengembangan fungsi kawasan di Teluk Ambon sesuai dengan Tata Ruang Kota Ambon, khususnya Poka-Rumah Tiga sebagai kawasan pendidikan dan Durian Patah - Telaga Kodok sebagai kawasan pemukiman.

JMP juga menunjang sistem jaringan jalan yang telah ada, khususnya jazirah Leihitu serta mempersingkat jarak dan waktu tempuh kendaraan (mengurangi biaya operasi) menuju Bandar Udara Internasional Pattimura di Laha sebagai pintu keluar ke provinsi lainnya.
JMP 988399547862282589
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks