Dua Warga di Ambon Meninggal Akibat Demam Berdarah
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/dua-warga-di-ambon-meninggal-akibat.html
"Sampai akhir Maret 2016, tercatat 26 kasus DBD di Ambon dengan dua orang di antaranya meninggal dunia," ujar Kepala Dinas Kesehatan Treesje Tory, Kamis (24/3/2016).
Dua warga yang meninggal tersebut yakni Farid Tamtelahitu (5), warga Kayu Putih Soya, Kecamatan Sirimau dan Milano Salkey (1,9), warga Benteng Karang, Kecamatan Baguala "Kedua pasien DBD masih berusia anak-anak meninggal pada waktu yang berdekatan yakni tanggal 20 dan 23 Maret 2016, karena terlambat mendapatkan penanganan medis," katanya.
Treesje menyatakan, periode Januari hingga pekan ketiga Maret 2016 kasus DBD di Ambon mencapai 26 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 mencapai 25 kasus dan satu korban meninggal dunia.
"Jumlah tersebut mengalami peningkatan tahun 2015 25 kasus, sedangkan tahun 2016 hingga Maret telah mencapai 26 kasus dua diantaranya meninggal dunia," katanya.
Dikatakannya, penyebaran penyakit DBD di Ambon tersebar di seluruh kecamatan. Beberapa kawasan diantanya merupakan endemis DBD yakni Kayu Putih, Passo, Hutumuri, Lehari dan Batu Merah.
Mengantisipasi peningkatan kasus DBD, pihaknya melakukan fogging di kawasan yang merupakan endemis DBD yakni Kayu Putih, dan akan dilanjutkan disejumlah kawasan lain.
"Fogging dilakukan secara terpadu, sebagai upaya kita mengantisipasi penyebaran DBD di Ambon. Fogging merupakan langkah terakhir pecegahan yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan membersihkan lingkungan," katanya.
Ia mengakui, penyebab kasus DBD tersebut karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak menutup tempat penampungan air dan kurang efektifnya dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Masyarakat harus bisa berperan aktif dalam pencegahan DBD di daerahnya masing-masing. Di antaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari penyakit," ujar Treesje.
