Hujan Lebat Disertai Petir Berpeluang Terjadi di Laut Arafura | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Hujan Lebat Disertai Petir Berpeluang Terjadi di Laut Arafura

Ambon - Berita Maluku. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengingatkan masyarakat pesisir agar mewaspadai hujan lebat disertai petir yang berpeluang terjadi di laut Arafura, Maluku.

"Hujan lebat dan petir itu terjadi karena adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut sehingga memungkinkan bertambahnya tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (31/5/2015).

Tinggi gelombang diprakirakan mencapai tiga meter berpeluang terjadi di laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru, pulau Leti dan perairan kepulauan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), serta perairan Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru secara geografis berdekatan dengan Australia, sedangkan MTB maupun MBD berbatasan negara tetangga Timor Leste.

Dia mengemukakan, gelombang mencapai tiga meter rawan bagi pelayaran armada tradisional maupun kapal motor penyeberangan(KMP).

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional.

"Armada tradisional berupa perahu yang biasanya disebut ketinting tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak setinggi tiga meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujarnya.

George juga mengemukakan, kondisi cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas ringan terjadi di wilayah perbatasan Maluku tersebut.

Sedangkan kecepatan angin di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku di bawah 20 KM/jam.

Peringatan dini tersebut telah diteruskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota hendaknya dipatuhi masyarakat.

"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrim. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," kata George.

Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.

Dalam kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan. (ant/bm 10)
Indeks 3723149416037910390
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks