Nus Termas: Gema MBD Bukan Punya Ketum dan Sekum
http://www.beritamalukuonline.com/2015/01/nus-termas-gema-mbd-bukan-punya-ketum.html
Ambon - Berita Maluku. Sekretaris terpilih Gerakan Mahasiswa Maluku Barat Daya Nus Termas menyesalkan ketidaksportifan ketua umum Erdy Unawekla umum dan sekretaris umum Gema MBD Roy Mesdilla yang tidak menghadiri jalannya Kongres II paguyuban asal Kabupaten MBD pada Jumat (23/1/2015).
’’Kan lucu saat Kongres II Gema MBD, baik ketum maupun sekum tak hadir. Ingat, Gema MBD bukan milik pribadi satu atau dua orang saja, tetapi milik semua mahasiswa asal MBD,’’ keluh Termas kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Selasa (27/1/2015).
Kongres II Gema MBD berlangsung di Aula B Kampus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pattimura Ambon dan diikuti 12 paguyuban mahasiswa asal beberapa kecamatan di wilayah itu setelah Persekutuan Mahasiswa Asal Pulau Kisar (PMAPK) disetujui Panitia sebagai peserta.
Namun, hingga usai pelaksanaan Kongres II Gema MBD, hanya tersisa tujuh paguyuban mahasiswa yang setia mengikutinya. Kongres II Gema MBD telah memilih Ketua Gema Letti Edy Kalwela sebagai Ketum dan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Babar Timur, Nus Termas sebagai Sekum Gema MBD untuk masa kepengurusan 2 tahun ke depan.
’’Yang sangat disesalkan, undangan kongres ditandatangani Ketum dan ketua panitia mendapat mandat sekum untuk menandatangani undangan atas namanya. Tapi, saat kongres baik ketum maupun sekum tidak hadir sehingga disesalkan mahasiswa dan Pembina dari masing-masing paguyuban. Ada apa di balik semua ini,’’ ucapnya.
Termas menduga ketidakhadiran ketum dan sekum Gema MBD disebabkan mereka juga memaketkan diri untuk maju bertarung sebagai ketum dan sekum pada Kongres II Gema MBD. ’’Silakan saja mereka mencalonkan diri, itu adalah hak mereka yang tak bisa dibatasi siapapun. Tapi, yang dipertanyakan mengapa mereka tidak hadir,’’.
Termas menilai kepemimpinan Ketum dan Sekum Gema MBD periode dua tahun sebelumnya telah gagal total menjalankan visi dan misinya.
’’Kepemimpinan ketum dan sekum Gema MBD telah gagal total. Yang mereka buat hanya mencoreng nama paguyuban ini, sehingga nama paguyuban ini menjadi merah di masyarakat, khususnya masyarakat MBD’’.
’’Saya minta kepada ketum dan sekum untuk belajar dewasa dalam berorganisasi. Jangan jadi pengecut dan pecundang. Silakan saja kalau mereka mau buat Kongres Tandingan. Tapi ingat, kami akan kerahkan kekuatan untuk menggagalkan cara-cara kotor dan tidak sportif seperti itu,’’ tegasnya. (bm12/bm07)
’’Kan lucu saat Kongres II Gema MBD, baik ketum maupun sekum tak hadir. Ingat, Gema MBD bukan milik pribadi satu atau dua orang saja, tetapi milik semua mahasiswa asal MBD,’’ keluh Termas kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Selasa (27/1/2015).
Kongres II Gema MBD berlangsung di Aula B Kampus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pattimura Ambon dan diikuti 12 paguyuban mahasiswa asal beberapa kecamatan di wilayah itu setelah Persekutuan Mahasiswa Asal Pulau Kisar (PMAPK) disetujui Panitia sebagai peserta.
Namun, hingga usai pelaksanaan Kongres II Gema MBD, hanya tersisa tujuh paguyuban mahasiswa yang setia mengikutinya. Kongres II Gema MBD telah memilih Ketua Gema Letti Edy Kalwela sebagai Ketum dan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Babar Timur, Nus Termas sebagai Sekum Gema MBD untuk masa kepengurusan 2 tahun ke depan.
’’Yang sangat disesalkan, undangan kongres ditandatangani Ketum dan ketua panitia mendapat mandat sekum untuk menandatangani undangan atas namanya. Tapi, saat kongres baik ketum maupun sekum tidak hadir sehingga disesalkan mahasiswa dan Pembina dari masing-masing paguyuban. Ada apa di balik semua ini,’’ ucapnya.
Termas menduga ketidakhadiran ketum dan sekum Gema MBD disebabkan mereka juga memaketkan diri untuk maju bertarung sebagai ketum dan sekum pada Kongres II Gema MBD. ’’Silakan saja mereka mencalonkan diri, itu adalah hak mereka yang tak bisa dibatasi siapapun. Tapi, yang dipertanyakan mengapa mereka tidak hadir,’’.
Termas menilai kepemimpinan Ketum dan Sekum Gema MBD periode dua tahun sebelumnya telah gagal total menjalankan visi dan misinya.
’’Kepemimpinan ketum dan sekum Gema MBD telah gagal total. Yang mereka buat hanya mencoreng nama paguyuban ini, sehingga nama paguyuban ini menjadi merah di masyarakat, khususnya masyarakat MBD’’.
’’Saya minta kepada ketum dan sekum untuk belajar dewasa dalam berorganisasi. Jangan jadi pengecut dan pecundang. Silakan saja kalau mereka mau buat Kongres Tandingan. Tapi ingat, kami akan kerahkan kekuatan untuk menggagalkan cara-cara kotor dan tidak sportif seperti itu,’’ tegasnya. (bm12/bm07)
