Fungsi Kontrol DPRD Bursel Dipertanyakan
http://www.beritamalukuonline.com/2014/11/fungsi-kontrol-dprd-bursel-dipertanyakan.html
Namrole - Berita Maluku. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) akhir-akhirn ini dinilai kurang melaksanakan fungsi kontrolnya terhadap setiap aktivitas pembangunan proyek pemerintah.
Kepada media ini, warga mengaku geram karena sejak tahun 2012 hingga 2013, sejumlah proyek fisik milik pemerintah yang ditangani para kontraktor, belum juga tuntas dikerjakan.
“Misalnya pembangunan gedung DPRD Bursel. Anggaran untuk pembangunan gedung tersebut telah dikucurkan sejak tahun 2012, namun baru dikerjakan pada 2014 ini. Pembangunan perumahan kawasan tertinggal di kampung Fatiban, Kecamatan Waisama juga belum tuntas serta pembangunan operet jembatan di desa Masnana sampai saat ini belum diselesaikan timbunannya. Saya jadi heran, kok kenapa tidak ada teguran,” ungkap tokoh Pemuda Kecamatan Namrole, Bursel, Fiktor Tomanussa, Senin (17/11/2014).
Tomanussa mengaku kesal, padahal ada sebanyak 20 anggota DPRD Bursel berasal dari putra daerah sepertinya mereka acuh menyikapi ketidakberesan pekerjaan sejumlah proyek. Padahal kalau pembangunan itu bisa selesai dengan cepat, maka masyarakat di kabupaten ini pun bisa menikmatinya.
Tomanussa berharap, para wakil rakyat yang terhormat ini bisa melakukan fungsi kontrolnya dengan benar, serta berani bertindak dengan menegur para kontraktor nakal tak kunjung menyelesaikan proyek pemerintah di daerah ini.
“Kita minta DPRD Bursel bisa aktif melakukan fungsi kontrolnya. Jangan diam-diam saja, nanti proyek-proyek pemerintah daerah ini tidak selesai-selesai dikerjakan para kontraktor,” ingatnya. (RN/e)
Kepada media ini, warga mengaku geram karena sejak tahun 2012 hingga 2013, sejumlah proyek fisik milik pemerintah yang ditangani para kontraktor, belum juga tuntas dikerjakan.
“Misalnya pembangunan gedung DPRD Bursel. Anggaran untuk pembangunan gedung tersebut telah dikucurkan sejak tahun 2012, namun baru dikerjakan pada 2014 ini. Pembangunan perumahan kawasan tertinggal di kampung Fatiban, Kecamatan Waisama juga belum tuntas serta pembangunan operet jembatan di desa Masnana sampai saat ini belum diselesaikan timbunannya. Saya jadi heran, kok kenapa tidak ada teguran,” ungkap tokoh Pemuda Kecamatan Namrole, Bursel, Fiktor Tomanussa, Senin (17/11/2014).
Tomanussa mengaku kesal, padahal ada sebanyak 20 anggota DPRD Bursel berasal dari putra daerah sepertinya mereka acuh menyikapi ketidakberesan pekerjaan sejumlah proyek. Padahal kalau pembangunan itu bisa selesai dengan cepat, maka masyarakat di kabupaten ini pun bisa menikmatinya.
Tomanussa berharap, para wakil rakyat yang terhormat ini bisa melakukan fungsi kontrolnya dengan benar, serta berani bertindak dengan menegur para kontraktor nakal tak kunjung menyelesaikan proyek pemerintah di daerah ini.
“Kita minta DPRD Bursel bisa aktif melakukan fungsi kontrolnya. Jangan diam-diam saja, nanti proyek-proyek pemerintah daerah ini tidak selesai-selesai dikerjakan para kontraktor,” ingatnya. (RN/e)