Soal PI Blok Masela dan LIN Bisa Dibawa Saat Konvensi Capres PD di Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/02/soal-pi-blok-masela-dan-lin-bisa-dibawa.html
Ambon - Berita Maluku. Kontribusi Maluku kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia relative besar. Karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, Kota Ambon terus dipilih sebagai tuan rumah berbagai event nasional. Dan pada 11 Maret nanti, kembali Ambon ditetapkan sebagai tuan rumah Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat (PD).
’’Kita harus bangga karena kendati jumlah pemilih di Maluku ini ekuivalen dengan hanya 1 kabupaten atau kota di Pulau Jawa, tetapi Maluku masih diperhitungkan, sehingga ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan Konvensi (Capres PD) yang bakal digelar pada 11 Maret 2014 di Islamic Centre,'' tandas Ketua Panitia Lokal Melkias Frans kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Selasa (25/2).
Diakui Melkias, Maluku sangat istimewa di mata PD karena daerah ini adalah salah satu daerah (provinsi) yang ikut mendirikan NKRI pada 1945 silam, dan banyak pemikir yang juga lahir dari sini.
Melkias mengajak semua komponen anak bangsa di daerah Seribu Pulau ini untuk memanfaatkan momentum politik akbar PD itu sebaik mungkin.
’’Kebetulan saya dipercayakan sebagai Ketua Panitia Lokal. Ini event besar karena memang baru pertama kali dilakukan di Ambon. Kami akan mengundang Muspida provinsi maupun mupida kabupaten/kota, organisasi kemasyarakatan, dan undangan lainnya. Kami juga memberikan ruang kepada masyarakat umum yang mau mengikutinya,'' ulas dia.
Melkias menyebutkan para panelis akan didatangkan dari Jakarta untuk menyukseskan pelaksanaan konvensi dimaksud. Dari lokal akan diminta dua orang akademisi yang dinilai berkompeten.
’’Kami juga akan menghadirkan pers nasional dan melibatkan media massa lokal, bahkan beberapa di antaranya akan menyiarkan langsung jalannya konvensi tersebut,'' paparnya.
Melkias memastikan kalangan masyarakat luas, termasuk akademisi, di daerah ini bisa ikut berpartisipasi dengan mendesain potensi-potensi lokal Maluku sebagai referensi bagi ketujuh bakal calon presiden yang akan hadir.
’’Ya, biar perlu akan dilakukan kontrak politik antara masyarakat dengan para bakal calon terkait persoalan-persoalan yang selama ini menjadi dilema di Maluku, baik itu PI 10 persen Blok Masela, Lumbung Ikan Nasional (LIN) maupun UU Percepatan Pembangunan Provinsi Kepulauan yang sementara berproses di pusat,'' tegasnya.
Tak lupa Melkias membeberkan ihwal sebenarnya dari perjuangan PI 10 persen Blok Masela di mana kendalanya tidak di level nasional, tetapi justru di daerah, karena gubernur tidak mampu mengatur Bupati Maluku Barat Daya dan Bupati Maluku Tenggara Barat yang masih tetap ngotot ingin mendapat presentase besar di balik eksploitasi gas alam cair (LNG) Blok Masela.
’’Bagaimana pemerintah pusat mau putuskan, kalau ada dua bupati yang ngotot terkait PI 10 persen itu,’’ imbuhnya dengan nada kesal.
Tentang LIN, dikatakannya, selama ini pendaratannya ke masyarakat belum jelas karena diturunkan melalui departemen masing-masing. Sementara tentang Undang-Undang (UU) Provinsi Kepulauan yang kini berubah menjadi UU Percepatan Pembangunan Provinsi Kepulauan harus diusulkan agar berstatus ’lex specialis’ (aturan khusus) di mana undang-undang lain harus disesuaikan untuk provinsi-provinsi kepulauan. ’’Nah, persoalan-persoalan ini yang harusnya diangkat nantinya,'' tambahnya.
Untuk diketahui, konvensi capres PD ini akan digelar dalam beberapa sesi. Sesi pertama adalah debat bernegara, sesi kedua juga mengadu argumentasi dan pemikiran para capres mengenai persoalan ekonomi dan hukum yang dikaitkan dengan isu-isu lokal.
Dalam debat itu, moderator meminta ketujuh peserta memaparkan secara bergiliran gagasan dan pemikiran mereka terkait persoalan-persoalan yang ada.
Ketuju kandidat capres yang ikut konvensi PD masing-masing Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan); Marzuki Alie (Ketua DPR-RI); Gita Wirjawan (mantan Menteri Perdagangan); Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat); Dino Patti Djalal (mantan Dubes RI di AS); dan Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI); dan Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulut).
Demi suksesnya kegiatan akbar ini, Kamis 27 Ferbuari, panitia lokal di bawah pimpinpinan Melkias Frans akan ke Jakarta untuk berkonsultasi dengan panitia pusat terkait hal-hal yang akan disiapkan. (ev/mg bm 0-15/bm 01)
’’Kita harus bangga karena kendati jumlah pemilih di Maluku ini ekuivalen dengan hanya 1 kabupaten atau kota di Pulau Jawa, tetapi Maluku masih diperhitungkan, sehingga ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan Konvensi (Capres PD) yang bakal digelar pada 11 Maret 2014 di Islamic Centre,'' tandas Ketua Panitia Lokal Melkias Frans kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Selasa (25/2).
Diakui Melkias, Maluku sangat istimewa di mata PD karena daerah ini adalah salah satu daerah (provinsi) yang ikut mendirikan NKRI pada 1945 silam, dan banyak pemikir yang juga lahir dari sini.
Melkias mengajak semua komponen anak bangsa di daerah Seribu Pulau ini untuk memanfaatkan momentum politik akbar PD itu sebaik mungkin.
’’Kebetulan saya dipercayakan sebagai Ketua Panitia Lokal. Ini event besar karena memang baru pertama kali dilakukan di Ambon. Kami akan mengundang Muspida provinsi maupun mupida kabupaten/kota, organisasi kemasyarakatan, dan undangan lainnya. Kami juga memberikan ruang kepada masyarakat umum yang mau mengikutinya,'' ulas dia.
Melkias menyebutkan para panelis akan didatangkan dari Jakarta untuk menyukseskan pelaksanaan konvensi dimaksud. Dari lokal akan diminta dua orang akademisi yang dinilai berkompeten.
’’Kami juga akan menghadirkan pers nasional dan melibatkan media massa lokal, bahkan beberapa di antaranya akan menyiarkan langsung jalannya konvensi tersebut,'' paparnya.
Melkias memastikan kalangan masyarakat luas, termasuk akademisi, di daerah ini bisa ikut berpartisipasi dengan mendesain potensi-potensi lokal Maluku sebagai referensi bagi ketujuh bakal calon presiden yang akan hadir.
’’Ya, biar perlu akan dilakukan kontrak politik antara masyarakat dengan para bakal calon terkait persoalan-persoalan yang selama ini menjadi dilema di Maluku, baik itu PI 10 persen Blok Masela, Lumbung Ikan Nasional (LIN) maupun UU Percepatan Pembangunan Provinsi Kepulauan yang sementara berproses di pusat,'' tegasnya.
Tak lupa Melkias membeberkan ihwal sebenarnya dari perjuangan PI 10 persen Blok Masela di mana kendalanya tidak di level nasional, tetapi justru di daerah, karena gubernur tidak mampu mengatur Bupati Maluku Barat Daya dan Bupati Maluku Tenggara Barat yang masih tetap ngotot ingin mendapat presentase besar di balik eksploitasi gas alam cair (LNG) Blok Masela.
’’Bagaimana pemerintah pusat mau putuskan, kalau ada dua bupati yang ngotot terkait PI 10 persen itu,’’ imbuhnya dengan nada kesal.
Tentang LIN, dikatakannya, selama ini pendaratannya ke masyarakat belum jelas karena diturunkan melalui departemen masing-masing. Sementara tentang Undang-Undang (UU) Provinsi Kepulauan yang kini berubah menjadi UU Percepatan Pembangunan Provinsi Kepulauan harus diusulkan agar berstatus ’lex specialis’ (aturan khusus) di mana undang-undang lain harus disesuaikan untuk provinsi-provinsi kepulauan. ’’Nah, persoalan-persoalan ini yang harusnya diangkat nantinya,'' tambahnya.
Untuk diketahui, konvensi capres PD ini akan digelar dalam beberapa sesi. Sesi pertama adalah debat bernegara, sesi kedua juga mengadu argumentasi dan pemikiran para capres mengenai persoalan ekonomi dan hukum yang dikaitkan dengan isu-isu lokal.
Dalam debat itu, moderator meminta ketujuh peserta memaparkan secara bergiliran gagasan dan pemikiran mereka terkait persoalan-persoalan yang ada.
Ketuju kandidat capres yang ikut konvensi PD masing-masing Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan); Marzuki Alie (Ketua DPR-RI); Gita Wirjawan (mantan Menteri Perdagangan); Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat); Dino Patti Djalal (mantan Dubes RI di AS); dan Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI); dan Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulut).
Demi suksesnya kegiatan akbar ini, Kamis 27 Ferbuari, panitia lokal di bawah pimpinpinan Melkias Frans akan ke Jakarta untuk berkonsultasi dengan panitia pusat terkait hal-hal yang akan disiapkan. (ev/mg bm 0-15/bm 01)