24 Agustus, Gubernur Ralahalu Canangkan Pemindahan Ibu Kota Maluku | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

24 Agustus, Gubernur Ralahalu Canangkan Pemindahan Ibu Kota Maluku

AMBON - BERITA MALUKU. Luas Kota Ambon hanya sekira 300.000 km2 dengan kepadatan penduduk rata-rata 1000 jiwa per kilometer sehingga sangat mudah terjadi gesekan-gesekan sosial. Karena itu, pada 24 Agustus nanti Gubernur Karel Albert Ralahalu akan mencanangkan pemindahan ibu kota Maluku dari Ambon, Pulau Ambon, ke Makariki, Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah.

’’Kita sudah buat draf dan maket plannya, dan pada 24 Agustus akan dicanangkan (pemindahan ibu kota Maluku),’’ ujar Ralahalu kepada Berita Maluku.Com, Sabtu, 17 Agustus 2013 kemarin.

Menurutnya, setelah Seram dijadikan pusat pemerintahan, Ambon dikembangkan sebagai kota pendidikan dan perdagangan. Jika kelak ide fenomenal ini terwujud, Ralahalu merupakan gubernur pertama Maluku yang berjasa dalam reformasi birokrasi dan pemerintahan Maluku. Sakadar catatan secara historis Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513.

Sekira 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anunciada di dataran Honipopu.

Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol atau Cidado do Amboino dalam bahasa Portugis ) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.

Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria (terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri).

Benteng ini merupakan tempat di mana Pattimura dieksekusi. Pahlawan Nasional Slamet Rijadi juga gugur di benteng ini dalam pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan. Hari lahir atau hari jadi kota Ambon telah diputuskan jatuh pada setiap 7 September (merujuk pada 1575) dalam suatu seminar di Kota Ambon.

Sejak memerintah pada pertengahan September 2003 hingga 2013, di bawah pemerintahan Ralahalu sudah tujuh kabupaten/kota yang dimekarkan sebagai Daerah Otonom Baru (DOB), yakni Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan, dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Kini di akhir kariernya, ada dua usulan pemekaran yang sudah dan akan disetujui, yakni calon Kabupaten Pulau-pulau Terselatan (Kisar, Romang, Wetar), dan calon Kabupaten Tanimbar Utara. Mega proyek ’’Jembatan Merah Putih’’ (JMP) mulai dibangun di akhir masa jabatannya.

Sepanjang 10 tahun masa kepemimpinan Ralahalu, banyak event nasional digelar di Maluku, di antaranya Kejuaraan Nasional Layar di Pantai Natsepa pada 2006, Hari Keluarga Berancana Nasional (Harganas) XIV-2007, Kejuaraan Nasional Sepak Bola antar PPLP tahun 2008, Sail Banda 2010, Gong Perdamaian 2011, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXIV tahun 2012, dan Pesparawi Antarmahasiswa Nasional di Unpatti tahun 2012. (rony samloy)
Utama 4762570487547568987
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks