Polisi Didesak Ungkap Pelaku Pembuangan Oli Cemari Perairan Hatiwe Besar | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Polisi Didesak Ungkap Pelaku Pembuangan Oli Cemari Perairan Hatiwe Besar


AMBON - BERITA MALUKU.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Ambon mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut dan mengungkap pelaku di balik kasus pembuangan limbah oli yang mencemari perairan Dusun Wailaha, Negeri Hatiwe Besar, pekan kemarin.


Desakan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris KNPI Kota Ambon, Wilson Rahayaan, menyusul keresahan masyarakat yang hingga kini belum mendapatkan kepastian tentang sumber tumpahan minyak hitam tersebut.


“Kami meminta aparat kepolisian, khususnya Polresta Pulau Ambon dan P. P. Lease, segera melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas pencemaran ini. Jangan biarkan masyarakat menjadi korban akibat kelalaian atau keserakahan oknum tertentu,” tegas Rahayaan kepada wartawan, Rabu (5/11/2025).


Menurutnya, persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena berdampak langsung pada ekosistem laut, kesehatan masyarakat, dan aktivitas ekonomi nelayan lokal.


Laut bagi masyarakat Hatiwe Besar bukan sekadar pemandangan, tapi sumber hidup. Sekali tercemar, butuh waktu lama untuk pulih. Karena itu, penegakan hukum harus dilakukan tanpa kompromi,” tandasnya.


Ia mengaku mendukung langkah DPRD dan DLH Maluku yang sudah turun ke lokasi. Tapi ia juga menuntut adanya tindakan nyata, bukan hanya rapat dan pengambilan sampel. Harus ada hasil yang jelas, siapa pelakunya, dan bagaimana pemulihan lingkungan dilakukan.


Ia menilai, kejadian ini menjadi bukti lemahnya pengawasan aktivitas kapal di perairan Teluk Ambon, terutama terhadap kapal pengangkut bahan bakar dan limbah.


Kalau ada kapal yang seenaknya buang limbah di laut, berarti sistem pengawasan kita gagal. Ini harus jadi peringatan serius bagi KSOP, Pelindo, dan seluruh instansi maritim,” ujarnya.


Pihaknya akan terus mengawal proses penyelidikan dan memastikan kasus ini tidak tenggelam di tengah isu-isu lain.


“KNPI akan terus memantau perkembangan kasus ini. Kami siap bekerja sama dengan aparat dan masyarakat untuk memastikan pelaku benar-benar ditindak. Ini soal tanggung jawab moral dan keberpihakan terhadap rakyat kecil,” tegas Rahayaan.


Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan semua pihak agar tidak memandang enteng persoalan pencemaran laut.


Kerusakan lingkungan bukan sekadar isu lokal, tapi bencana bagi generasi ke depan. Jika hari ini kita diam, besok anak-anak kita yang akan menanggung akibatnya,” pungkasnya.


Desakan serupa juga disampaikan warga Dusun Wailaha, yang mengaku khawatir dan tidak lagi berani melaut sejak tumpahan oli menyelimuti pesisir pantai. Permukaan laut di sekitar lokasi terlihat mengilap oleh lapisan minyak, sementara bebatuan berubah warna menjadi hitam pekat.


“Kami hanya ingin laut ini bersih kembali. Laut adalah tempat kami hidup,” ujar Popi Kiriweno, salah satu warga Wailaha, dengan nada harap.


Kondisi ini telah menarik perhatian Komisi II DPRD Provinsi Maluku yang bersama DLH, Pertamina, dan Pemerintah Negeri Hatiwe Besar melakukan peninjauan lapangan awal pekan ini. Namun hingga kini, sumber pasti tumpahan oli belum teridentifikasi.

Ambon 4672593828382752584
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks