PPHP Ternate Akui Pengerjaan Proyek Ngadesone Belum Tuntas | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

PPHP Ternate Akui Pengerjaan Proyek Ngadesone Belum Tuntas

Ternate - Berita Maluku. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Dinas PU Kota Ternate, Maluku Utara mengakui proyek pengerjaan jembatan Ngadesone di kawasan Kasturian belum dituntaskan, padahal anggarannya telah dicairkan 100 persen "Pengusutan dugaan korupsi anggaran proyek pembangunan jalan dan jembatan Ngade Sone rupanya kian terang fakta tindak pidanannya. Setelah tercatat sembilan saksi yang diperiksa penyidik," kata Penyidik Kejari Ternate, Hasan Tahir di Ternate, Jumat.

Dalam keterangan versi para saksi mengatakan, proyek tersebut dikerjakan tahap pertama pada bulan April hingga November 2014 dengan anggaran sekitar Rp3,2 miliar yang dikerjakan pasa sisi Timur.

Sedangkan untuk tahap dua dikerjakan pada bulan November hingga Desember 2015 dengan anggaran kurang lebih Rp 2,3 miliar yang ditotalkan menjdi kurang lebih Rp 5,6 miliar.

Bahkan, dari keterangan saksi, terhadap tiga orang saksi yang masing-masing berinisial TF, SH dan TS.

Dimana dua saksi dari PPHP dalam keterangannya saat ditanyai terkait dengan tupoksinya dalam melakukan pengawasan di lapangan mengaku, dari data PPHP dalam proyek tersebut terdapat beberapa item yang belum diselesaikan alias pekerjaan belum 100 persen terselesaikan.

"PPHP mengatakan hasilnya pekerjaan itu belum mencapai 100 persen. Ada beberapa item pekerjaan belum sesuai dengan kontrak. Nah jadi dengan penjelasan itu kita (penyidik) juga sudah minta data-datanya," katanya.

Sehingga dengan adanya keterangan dari para saksi yang telah diperiksa baik yang sudah berlangsung sebelumnya hingga tiga saksi tersebut, kini pihaknya masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap tersangka atas dugaan tindak pidana penyalahgunaan anggaran proyek tersebut.

Agenda pemeriksaan saksi selanjutnya nanti akan dijadwalkan, karena dari keterangan para saksi sebelumnya yang telah diperiksa penyidik, Proses Hand Over (PHO) proyek jalan dan jembatan Ngadesone itu terdapat kekurangan proses pekerjaannya.

Padahal pencairan anggaran baik tahap pertama dan tahap kedua telah mencapai 100 persen, ujarnya.

Ditinjau dari sisi pekerjaan proyek tersebut, yang satu pada sisi Timur dikerjakan oleh PT Panorama Gamalama dan di sisi barat dikerjakan oleh CV Tulus Bakti. Untuk tahap satu itu ternyata terjadi peminjaman bendera, yang dilakukan Isra selaku kontraktor proyek tersebut.

Akan tetapi, kata Hasan, pengerjaan tersebut mengatasnamakan PT Panorama Gamalama dan untuk tahap dua itu dikerjakan CV Tulus bakti, namun setiap dokumen pengerjaan tersebut ditandatangani oleh Isra selaku kontraktor pengerjaan proyek. (ant/bm 10)
Malut 1080333494899594348
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks