Kerusakan Talud Pantai Desa Yaltubung Babar MBD Ancam Rumah Warga | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Kerusakan Talud Pantai Desa Yaltubung Babar MBD Ancam Rumah Warga


TEPA - BERITA MALUKU.
Talud Pantai Desa Yaltubung, Kecamatan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sepanjang tiga ratus meter yang selama ini melindungi pemukiman warga, sebagian sudah jebol diterjang ombak. Dan saat ini kondisi perumahan warga di desa yang dekat dengan bibir pantai itu mulai terancam. 


Sebagaimana diketahui, talud penahan ombak ini dibangun tahun 2006, dan akibat termakan usia apalagi konstruksi pembangunan talud ini kurang kokoh menyebabkan talud mengalami rusak. 


Kaur Pembangunan Desa Yaltubung, Yanci Koupun kepada media ini, mengakui, sejak tahun 2017 sebagian talud sepanjang 50 meter jebol dihantam ombak, kemudian pada tanggal 17 Oktober 2020, kerusakan berikutnya menyusul.


“Kerusakan ini akibat pengikisan air laut dan gelombang pantai,” kata Koupun kepada media ini di Yaltubung, Rabu (21/10/2020).


Menurutnya, keberadaan talud penahan ombak Desa Yaltubung selama ini diakui tidak memiliki fungsi layaknya talud penahan ombak di pantai. Pasalnya, talud ini tak mampu menahan abrasi.


“Kalua mau jujur, talud ini lebih layak disebut pagar di bibir pantai,” ujar Koupun.


Bagina, talud ini layaknya disebut pagar pantai lantaran talud penahan ombak ini letaknya sedikit di atas ketinggian bibir pantai.


Dikatakan, talud pantai ini rusak disebabkan pada awal pengerjaanya diduga pembangunannya tak mengikuti standar kualitas pembangunan talud pada umumnya karena menggunakan anggaran yang minim sebesar Rp.40 juta – yang dibiayai oleh Program Nasional Pengembangan Masyarakat (PNPM).


Kepala Desa Yaltubung, Hans Rumahlewang yang dikonfirmasi menyangkut kapan akan dibangun talud yang baru untuk melindungi desa ini dari ancaman terjangan ombak itu, Kades mengatakan bahwa, pihak Pemerintah Desa Yaltubung telah melakukan berbagai upaya untuk menangani kerusakan.


Dia menyampaikan bahwa dia dan para staf desa telah berjuang menghubungi Pemerintah Kabupaten MBD dan pihak perwakilannya di DPRD setempat, karena itu juga merupakan aspirasi warganya mulai dari tahun 2017, akan tetapi belum juga membuahkan hasil hingga saat ini.


Bahkan sekitar September lalu ia telah mengerahkan warga desa bergotong royong mengambil batu kali, untuk menimbun di bawah fondasi talud karena sudah tergerus ombak. Ini dilakukan mengingat rumah warga terancam terseret air laut jika hal itu tak dilakukan.


Senada dengan kepala urusan pembangunan, Kades minta kepada Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah MBD dapat menyikapi hal tersebut agar warga desa tak mengalami keresahan.


“Ini kita respon karena  adanya keluhan warga karena mereka terancam bahaya gelombang laut yang bisa berakibat korban jiwa maupun kehilangan harta benda,” ujarnya.


Ibu Rina Nederupun, salah satu warga desa Yaltubung, pemilik rumah yang juga terancam terjangan ombak  di bibir pantai desa itu mengaku sangat takut apabila datangnya musim gelombang barat. 


Dia menuturkan bila datang gelombang barat yang besar, dia dan suaminya tak bisa tidur semalaman, karena hantaman gelombang langsung melabrak rumahnya


“Untuk itu kami minta Pemerintah daerah dapat membangun talud pantai yang baru, sehingga kami bersama keluarga dan warga lainya bisa terlindungi dari bahaya,” ungkapnya. (eko)

Kabupaten MBD 7950631215275786003
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks