Tidak Dapat Dukungan Pemda Bursel, Tim Sepak Bola Bigalama FC Toreh Juara III
http://www.beritamalukuonline.com/2019/08/tidak-dapat-dukungan-pemda-bursel-tim.html
Meski tak berhasil meraih juara satu, tim Bursel ini berhasil meraih juara III setelah mengalahkan tim rivalnya asal Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dengan Skor 2:1.
Pelatih kesebelasan Bigalama FC, Rusmin Sigmarlatu kepada media ini, Senin (26/8/2019), mengaku puas dengan hasil yang diperoleh meskipun target untuk meraih juara satu tak kesampaian.
"Katong juara tiga, dan lawan katong pada saat pertandingan merebut juara Tiga dan Empat itu tim dari kabupaten Seram Bagian Timur I. Katong kalahkan dong itu 2:1 pada pertandingan Sabtu kemarin," ucap Sigmarlatu.
Sigmarlatu menjelaskan, sebelum meraih juara Tiga, tim asuhannya telah bertanding dengan sejumlah tim dari kabupaten lain.
"Bursel lawan pertama itu Kabupaten SBB, katong kalah satu kosong, lawan ke dua Kabupaten SBT 2, katong menang dong tiga satu, lawan ketiga untuk cari juara tiga empat itu katong lawan SBT 1 dan katong menang dengan skor Dua Satu," ungkap Sigmarlatu.
Dikatakan selama pertandingan dirinya bersama anak bimbingannya menyewa salah satu rumah di Tulehu untuk tinggal, hal ini dilakukan agar jarak antara lokasi bertanding yang difokuskan di lapangan Matawaru Tulehu dapat ditempuh dengan mudah.
"Katong sewa Rumah di Tulehu supaya mempermudah katong ke lapangan Matawaru untuk bertanding," ujarnya.
Bukan hanya lewat Telpon saja Sigmarlatu mengungkapkan rasa syukurnya, namun rasa puas dan syukur atas juara yang diraih ini bahkan dituangkan dalam status facebooknya. "Alhamdulillah... Pengalaman pertama Dalam kanca sepak bola Maluku. Walaupun mendapatkan peringkat ketiga tapi tetap optimis. Semoga menjadi awal yang bagus untuk lebih baik lagi di kemudia hari," tulis sigmarlatu dalam Akun Facebooknya.
Namun, rasa syukur Sigmarlatu bertolak belakang dengan salah satu pemain pada tim tersebut saat dihubungi terpisah. Pemain yang enggan namanya disebutkan ini mengeluhkan perhatian Pemda Bursel selama mereka berada di Tulehu saat bertanding. Bahkan pemain yang sangat agresif dalam lapangan hijau ini merasa iri dengan tim dari kabupaten lain yang selama pertandingan selalu di support oleh Pemda mereka yang ditandai dengan kehadiran pejabat-pejabat pada Pemda kabupaten tersebut.
"Katong iri. Dari sekian banyak yang masuk final mereka disupport, bahkan ada Wakil Bupati SBT yang datang nonton sampai selesai, tapi dari Pemda Bursel tidak ada yang datang," keluhnya.
Lanjutnya, bukan hanya Wakil Bupati SBT, ada juga Wakil Bupati dari SBB dan pejabat- pejabat tinggi lainnya yang datang untuk menyaksikan pemain mereka berlaga di lapangan hijau.
"Beda dengan Bursel, seng ada yang datang jenguk. Seng ada yang telpon tanya. Wakil Bupati SBT saja datang nonton sampai selesai. Ini bikin katong cemburu dengan kabupaten-kabupaten lain. Katong sangat prihatin dengan keseriusan Pemda Bursel dalam melihat dunia sepak bola. Hal ini membuat katong merasa seakan-akan paling terbelakang," paparnya. Dengan nada kesal dirinya berharap kedepannya, apa yang menimpa timnya tidak terjadi pada tim sepak bola lainnya jika mengikuti suatu pertandingan di luar daerah.
"Kami harap ini tidak terjadi ke depannya, supaya semangat katong para pemain yang sangat baik ini bisa lebih baik lagi kalau didukung penuh oleh Pemda," tandasnya. (AZMI)
