Warga Loloda Kepulauan Malut Keluhkan Kekurangan Guru
http://www.beritamalukuonline.com/2017/08/warga-loloda-kepulauan-malut-keluhkan.html
"Kalau kondisi kegiatan belajar seterusnya seperti itu bagaimana bisa melahirkan pelajar yang berkualitas dan mampu bersaing saat mereka melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi," kata salah seorang warga Loloda Kepulauan, Iskandar, di Ternate, Selasa (8/8/2017).
Warga Loloda Kepulauan sudah berulang kali menyampaikan mengenai keterbatasan guru tersebut ke pihak Pemkab Halmahera Utara maupun para anggota DPRD Halmahera Utara yang melakukan kunjungan kerja di wilayah itu, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.
Iskandar menyarankan kepada Pemkab Halmahera Utara agar dalam penerimaan guru, baik guru Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun guru kontrak yang akan ditempatkan di wilayah Loloda Kepulauan memprioritaskan putera-puteri setempat, agar mereka betah bertugas di daerahnya.
Selama ini guru ASN atau guru kontrak enggan ditempatkan di Loloda Kepulauan. Kalaupun bersedia, mereka tidak betah bertahan lama dengan alasan Loloda Kepulauan merupakan wilayah terpencil dan jauh dari ibu kota kabupaten.
Anggota DPRD Halmahera Utara, Irfan membenarkan adanya keterbatasan guru di Loloda Kepulauan.
Bahkan sesuai hasil kunjungan DPRD ternyata masih banyak wilayah lainnya di Halmahera Utara yang juga kekurangan guru diantaranya di wilayah Kao.
Namun, Pemkab Halmahera Utara telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi keterbatasan guru itu, di antaranya mengangkat 100 lebih guru kontrak untuk ditempatkan pada sekolah yang kekurangan guru di seluruh wilayah Halmahera Utara.
"DPRD Halmahera Utara telah menyetujui anggaran sebesar Rp20 Miliar pada APBD 2017 untuk honor guru maupun tenaga kesehatan kontrak. Pemkab diharapkan segera menyeselesaikan perekrutan guru kontrak agar bisa ditempatkan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru," tandas Irfan.
