Danlantamal IX Akan Tindak Tegas Oknum Pemeras | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Danlantamal IX Akan Tindak Tegas Oknum Pemeras

BERITA MALUKU. Komandan Pangkalan Utama TNI AL (DanLantamal) IX/Ambon Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono akan menindak tegas anggotanya yang terlibat pemerasan terhadap nakhoda kapal Landing Craft-Tank (LCT) Guna Jaya.

Berdasarkan siaran pers Dispen Lantamal IX, di Ambon, Kamis (4/5/2017) Danlantamal IX Nur Singgih Prihartono telah memerintahkan staf Intelijen dan Polisi Militer (Pomal) Lantamal IX untuk mengusut perbuatan oknum tersebut.

Saat ini personel yang diduga melakukan tindakan pemerasan sedang menjalani proses pemeriksaan di Pomal Lantamal IX.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut untuk mengetahui secara pasti kronologi yang sebenarnya. Nanti kalau sudah ada hasilnya, baru kita ambil tindakan tegas. Jadi sekarang tinggal menunggu proses lebih lanjut," kata Danlantamal IX Ambon.

Danlantamal IX menekankan kepada seluruh prajurit dijajarannya tidak melakukan pelanggaran hukum, karena selain merugikan personel, juga dapat merusak citra TNI AL khususnya Lantamal IX.

Sebelumnya, oknum anggota Lantamal IX Ambon bernama Kapten Laut (P) Wahyu Widarta yang merupakan komandan KAL Panana I-9-13 diberitakan tertangkap tangan melakukan pemerasan terhadap Jumando La Ananila, nahkoda kapal LCT. Guna Jaya, di Ambon, Rabu (3/5) malam.

Dugaan pemerasan bermula saat LCT Guna Jaya hendak merapat di dermaga Kate-Kate, Desa Poka, Rabu sekitar pukul 05.00 WIT, tiba-tiba didatangi Kapten Wahyu Widarta bersama beberapa anak buahnya yang menggunakan KAL Panana 1-9-13, dengan maksud melakukan pemeriksaan.

Setelah melakukan pemeriksaan, Wahyu kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menahan seluruh dokumen kapal dengan alasan surat izin trayeknya kedaluarsa dan kapalnya dilarang untuk berlayar.

Beberapa jam kemudian, Jumando La Ananila dihubungi Komandan KAL untuk bertemu pada salah satu warung coto di Jalan AY Patty untuk bernegosiasi perihal pengembalian surat-surat kapal yang ditahan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Kapten Wahyu meminta uang sebesar Rp15 juta dan akan mengembalikan surat-surat kapal yang ditahan dan dan kapalnya dapat berlayar kembali.

Nahkoda Jumando kemudian membicarakan hal ini dengan pimpinan perusahaan dan pimpinannya hanya menyanggupi uang sebesar Rp10 juta.

Wahyu kemudian mengatur tempat transaksi uang dan dokumen kapal pada lobi salah satu hotel di kawasan Soya Kecil, pukul 18.00 WIT.

Pimpinan perusahaan akhirnya bertemu dengan Wahyu yang datang ditemani salah seorang anak buahnya, dan saat itu uang sebesar Rp10 juta diserahkan pimpinan perusahaan kepada Wahyu.

Uang yang berada dalam amplop tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tas ransel biru yang di dalamnya berisi sejumlah dokumen kapal perusahaan lain.

Merasa tidak puas dengan yang yang diberikan, Wahyu kemudian menghubungi nahkoda Jumando untuk meminta tambahan uang sebesar Rp10 juta lagi, dengan alasan yang diberikan pimpinan perusahaan tidak mencukupi.

Nakhoda LCT tersebut akhirnya datang ke hotel tersebut dengan ditemani istri, kuasa hukumnya dan beberapa wartawan untuk bertemu dengan Wahyu guna menyerahkan tambahan uang Rp10 juta yang diminta.

Oknum TNI AL tersebut sempat pucat pasi setelah mengetahui praktik pungutan liarnya diketahui wartawan. Ia kemudian membuang amplop berisi uang tersebut ke bawah meja, dan berlari keluar dari hotel, tapi sempat diambil oleh anak buahnya dan menyembunyikannya, lalu berusaha merampas kamera wartawan yang digunakan untuk memotret dan merekam transaksi tersebut.

Komandan KAL Panana beserta anak buahnya kemudian kabur menggunakan mobil dinasnya, dengan meninggalkan barang bukti berupa tas berisi dokumen kapal lainnya dan uang senilai Rp10 juta yang telah diterima dari pimpinan LCT Guna Jaya.

Kapten Laut (P) Wahyu Widarta dilantik oleh Dansatkamla Lantamal IX Mayor Laut (P) Mahfud Abdullah sebagai komandan KAL Panana I-9-13 menggantikan Kapten Laut (P) Prima Anugerah, pada Oktober 2016.

Lulusan Akademi Angkatan Laut itu pernah mengikuti pelatihan kemaritiman di Admiral Makarov Training Centre, Saint Petersburg, Rusia.
TNI-Polri 7060246802178598141
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks