Tual dan Malra Pasok Daging dari Luar

BERITA MALUKU. Kebutuhan pokok masyarakat berupa daging sapi ataupun kerbau di wilayah Kota Tual maupun Kabupaten Maluku Tenggara selama ini didapatkan dari luar dua daerah tersebut.

"Pasokan selama ini kita peroleh dari Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, dan Masohi (ibu kota Maluku Tengah - red)," kata Hi Hanafi, pedagang dan pemilik tempat potong hewan di Kota Tual, Sabtu (22/4/2017).

Ia mengakui pihaknya sangat sulit mendapatkan daging segar, karena pasokannya hanya dari luar daerah, tidak ada produksi dari peternak lokal baik di Kota Tual maupun Kabupaten Maluku Tenggara.

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan peternak sapi maupun kerbau di dua daerah tersebut tidak mampu menghasilkan ternak secara berkelanjutan, sekalipun telah ada bantuan ternak bagi masyarakat setempat.

"Kalupun ada yang dapat dibeli dari pemilik sapi di daerah ini, namun harga per ekornya lebih mahal dibandingkan sapi yang didatangkan dari luar," kata Hanafi.

"Jika tidak ada pasokan daging segar, maka alternatifnya adalah daging beku yang dipasok dari Surabaya, Jawa Timur. Masyarakat bisa membelinya di salah satu agen di daerah ini," katanya.

Hanafi mengatakan dirinya hanya menjual daging pada hari Sabtu dan Minggu. Penjualan skala besar (dalam jumlah banyak) hanya pada hari-hari besar keagamaan.

Menyangkut harga daging sapi segar, ia mengatakan normal, berkisar antara Rp100.000 dan Rp125.000.

"Kalau hari raya keagamaan biasanya bisa mencapai Rp125.000 per kilogram. Masyarakat juga bisa beli daging ayam, ada yang Rp45.000, ada yang Rp50.000 per kilogram," katanya.