Kasus Malaria di Halmahera Utara Tergolong Tinggi
http://www.beritamalukuonline.com/2017/04/kasus-malaria-di-halmahera-utara.html
"Kabupaten Halmahera Utara masih tinggi kasus malaria di dibandingkan dengan standart Annual Parasite Incident (API) Nasional yaitu kurang dari 1 persen," kata Kadis Kesehatan Halmahera Utara, Muhammad Tapi Tapi di Ternate, Sabtu (8/4/2017).
Menurutnya, Kabupaten Halmahera Utara, dilaporkan angka API masih cukup tinggi meskipun pada tahun 2015 lalu dari angka 5 turun menjadi 3 di tahun 2016 dan angka ini masih jauh dari target nasional API.
Oleh karena itu, telah disiapkan langkah-langkah startegis seperti peningkatan akses layanan malaria yang bermutu dan terintegrasi ke dalam layanan kesehatan primer.
Akan tetapi, dengan adanya penemuan dini dengan konfirmasi dan pengobatan yang tepat sesuai dengan standar dan pemantauan kepatuhan minum obat.
"Pencegahan dan Pengendalian vektor terpadu dengan intervensi kombinasi (LLIN, pengelolaan lingkungan), penguatan Surveilan, Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB dan Penguatan kemandirian masyarakat," katanya.
Adapun upaya yang dilakukan adalah penemuan dan pengobatan kasus malaria berdasarkan konfirmasi laboratorium secara rutin. Mass Blood survey, dan pencatatan dan laporan yang akurat dan tepat waktu.
Selain itu upaya akan dilakukan dengan pembagian kelambu di sejumlah puskesmas.
Dia mengatakan, penyakit yang biasanya menumpuk pada musim pancaroba diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan penyakit yang ditimbulkan oleh faktor lingkungan seperti malaria.
Menurut dia, dengan berpola hidup sehat maka penyakit seperti itu bisa dihindari, karena tubuh memiliki kekuatan untuk melawannya dan di sisi lain lingkungan yang bersih juga tidak menjadi tempat berkembangbiaknya malaria.
Khusus untuk mencegah penyakit yang disebabkan malaria, masyarakat harus melakukan berbagai upaya dengan membersihkan lingkungan, terutama selokan atau genangan air yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Selain itu, masyarakat harus menerapkan konsep 3M yakni menguras, mengubur dan menutup tempat-tempat yang dapat menampung air serta berpola hidup sehat.
