Maluku Utara Butuh Dokter Sepsialis Jantung
http://www.beritamalukuonline.com/2017/03/maluku-utara-butuh-dokter-sepsialis.html
"Kalaupun memprioritas penempatan dokter spesialis yang menjalani program WKDS adalah daerah tertinggal, terpencil dan terdepan (3T) dan Malut memenuhi persyaratan untuk kebagian formasi karena enam kabupaten yang masuk kategori 3T," kata Ketua Komisi IV DPRD Maluku Utara Amin Drakel di Ternate, Jumat (10/3/2017).
Menurut dia, terbatasnya dokter spesialis di Maluku Utara terutama pada RSUD kabupaten/kota mengakibatkan pelayanan dasar kepada masyarakat sulit dilakukan secara maksimal.
Maluku Utara disebutnya sangat membutuhkan dokter spesialis jantung karena tidak satu pun rumah sakit di Maluku Utara memiliki dokter spesialis jantung sehingga pasien penyakit itu harus dirujuk ke luar daerah.
Menurutnya, kebijakan Kemenkes yang mewajibkan dokter spesialis yang baru menyelesaikan pendidikannya mengikuti program WKDS diapresiasi karena bisa menjadi salah satu solusi mengatasi keterbatasan dokter spesialis di Maluku Utara.
Oleh karena itu, kebijakan seperti itu sebaiknya tidak hanya diberlakukan bagi dokter spesialis yang baru menyelesaikan pendidikan, tetapi juga bagi dokter umum yang baru menyelesaikan kuliah karena banyak pula daerah di Indonesia, termasuk Maluku Utara yang kekurangan dokter di puskesmas.
"Banyak puskesmas terutama yang berada di wilayah pelosok dan pulau terpencil yang tidak memiliki dokter. Akibatnya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat setempat hanya ditangani oleh perawat yang ada di puskesmas itu. Pasti hasilnya tidak maksimal, terutama untuk pasien yang menderita penyakit cukup berat," kata Amin yang juga dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Dia menambahkan pemerintah kabupaten/kota selama ini telah melakukan berbagai terobosan untuk mengatasi keterbatasan dokter spesialis dan dokter umum misalnya dengan mengontrak dokter dari luar Malut.
Selain itu, mengirim dokter umum yang ada di daerah setempat untuk mengikuti pendidikan dokter spesialis.
