Pemprov Maluku Utamakan Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat

BERITA MALUKU. Pemerintah Provinsi Maluku lebih mengutamakan pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP), ketimbang pembangunan kantor Gubernur Maluku baru di desa Ruma Tiga, kecamatan teluk Ambon.  

“Kita mengutamakan RSUP, karena anggarannya telah disediakan oleh pemerintah pusat, dan jika tidak segera dibangun, maka pembangunan RSUP akan dialihkan ke provinsi Nusa Tenggara Timur atau  Papua,” kata Asisten I setda Maluku, Angki Renjaan kepada wartawan di Ambon, Selasa (22/11/2016).

Dirinya mengakui, saat menghadiri Hari Pers Nasional, tahun 2017 mendatang di Ambon, Presiden juga akan langsung meletakan batu pertama pembangunan RSUP. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah provinsi masih mengurusi masalah pembebasan lahan.

“Makanya kita lebih utamakan RSUP, karena memang rencananya Presiden datang langsung meletakan batu pertama pembangunan RSUP,” ungkapnya.

Dirinya menyatakan, pembebasan lahan untuk membangun kantor Gubernur Maluku baru dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dinyatakan tidak ada masalah.

“Sampai saat ini kita tidak menemui masalah yang berarti,” ujarnya.

Dirinya juga membantah adanya isu penolakan oleh masyarakat setempat. Melainkan masyarakat meminta kepada pemerintah untuk menjelaskan hal ini secara baik, dan hal tersebut telah dijawab dengan sosialisasi yang sudah dilakukan beberapa kali kepada masyarakat.

Dikatakan, saat ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Ambon, telah melakukan pengukuran lokasi pembangunan kantor Gubernur Maluku baru, yang mencapai kurang lebih 4 sampai 6 hektar.

“Jadi sudah dilakukan pengukuran lahan oleh BPN, dan sudah selesai,” tuturnya.

Sementara itu, untuk lahan RSUP sudah sampai pada proses penilaian harga oleh tim independen.

Dirinya mengakui, sampai saat ini ada kelompok masyarakat yang tanahnya belum diukur, dan akan dilakukan di tahun anggaran 2017 mendatang.

“Jadi hanya Wailela atas sudah dilakukan namun untuk Wailela bawah belum,” tandasnya.