Warga di Kecamatan Amalatu Kecewa, Lampu PLN Sering Padam
http://www.beritamalukuonline.com/2016/07/warga-di-kecamatan-amalatu-kecewa-lampu.html
Mereka mengaku, dalam sehari lampu menyala hanya beberapa jam saja, dan itu tak bertahan lama sehingga membuat warga setempat geram.
“Kalau dihitung-hitung, satu hari lampu PLN cuma menyala tiga sampai empat jam saja, dan waktu sisanya mati. Itu pun mati di malam hari. Bagaimana masyarakat tak marah kalau kondisi ini terus terjadi,” ujar Berti Ningkeula, warga desa Tihulale, Kecamatan Amalatu kepada Berita Maluku Online, Rabu (13/7/2017).
Dia mengatakan, wilayah Kecamatan Amalatu kurang lebih terdapat sepuluh desa, mulai dari Tihulale hingga Tala, semuanya mendapat pasokan listrik dari PLN Ranting Kairatu.
Selama ini menurutnya, rekening listrik tiap bulan dituntut agar dibayar tepat waktu ke Kantor PLN setempat, sayangnya tanggungjawab memberikan pelayanan kelistrikan jauh dari harapan masyarakat.
“Pemandangan listrik mati ini bukan baru terjadi tetapi sudah sejak empat bulan lalu. Ini membuat kita jengkel terhadap kinerja PLN ranting Kairatu,” papar pensiunan PNS tersebut.
Kata Ningkeula, akibat kondisi mati lampu yang rutin tiap hari ini membuat sejumlah peralatan elektronik warga rusak.
Bukan itu saja, anak-anak usia sekolah juga terganggu belajar saat malam hari lantaran tak ada sarana penerangan yang memadai.
“Sebagai warga pelanggan PLN, sebenarnya kami sangat kecewa, apalagi tak ada pemberitahuan yang jelas soal pemadaman ini. Kami juga tak tahu mau melaporkan masalah ini ke siapa,” ujarnya.
Untuk itu, dia mengharapkan pihak berkompeten, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten SBB dan para wakil rakyat di daerah dapat menyikapi peristiwa pemadaman listrik tiap hari oleh PLN sehingga warga dapat memanfaatkan keberadaan fasilitas negara untuk pemenuhan kebutuhan sebagimana yang diharapkan. (bm10)
