Dubes Australia: Saya Saksikan Stabilitas Keamanan Ambon Kondusif
http://www.beritamalukuonline.com/2013/11/dubes-australia-saya-saksikan.html
Ambon - Berita Maluku. Dubes Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, menyatakan, stabilitas keamanan Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, kondusif.
"Saya menyaksikan bagaimana stabilitas keamanan Ambon yang kondusif. Ternyata tidak sesuai dengan berbagai isu berkembang selama ini," katanya sebagaimana dikutip Kabag Humas Setda Maluku, John Hursepuny, di Ambon, Senin petang (11/11/2013).
Pernyataan Dubes Greg itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang.
Dia sendiri berada di Ambon dalam rangka menghadiri peringatan "Anzac Day"( peristiwa gugurnya tentara persemakmuran pada perang dunia II).
Peringatan ini biasanya dilaksanakan setiap 15 April. Namun, mempertimbangkan waktunya bertepatan dengan HUT organisasi sempalan Republik Maluku Selatan(RMS), makanya baru dilaksanakan Senin(11/11).
Dubes Greg berjanji untuk mengkomunikasikan stabilitas keamanan Kota Ambon maupun Provinsi Maluku secara umum yang ternyata kondusif itu, baik kepada pemerintah dan masyarakat Australia maupun sesama Dubes negara sahabat untuk Indonesia.
"Khan saua sudah menyaksikan dan merasakan bagaimana kondusifnya stabilitas keamanan di sini sehingga ini harus disampaikan kepada pihak berkompoten lainnya agar tidak terprovokasi isu - isu menyesatkan," tegasnya.
Dubes Greg juga tertarik dengan loma layar Internasional Darwin, Australia Utara - Ambon sebagai salah satu program kerjasama kota kembar (sister city).
"Saya akan mendorong agar jumlah pesertanya pada 2013 bertambah sebagai cerminan jalinan keharmonisan antardua negara tetangga," katanya.
Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang mengapresiasi pemerintah Australia yang rutin memperingati "Anzac Day" di Taman Persemakmuran, berlokasi di kawasan Tantui, Kota Ambon dengan memiliki monumen "Memorial Building Ambon".
Monumen itu dibangun secara khusus oleh pemerintah Australia untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan negaranya yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat Perang Dunia II tahun 1941-1945.
Di monumen tersebut terdapat nama-nama tentara Australia yang gugur di medan perang, termasuk yang jenasahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Perayaan Anzac Day maupun Hari Pembebasan Tentara Australia dari Jepang tahun 1945 selalu dipusatkan di Monumen Building Ambon.
"Jadi ini sejarah dua negara bertetangga yang memiliki keterikatan moral tinggi karena kenyataan sangat dihargai "Gull Force"( pensiunan tentara persemakmuran), mengingat mereka saat Perang Dunia II maupun pembebasan dari Jepang dibantu warga Maluku," tandas Saut. (ant/bm 10)
"Saya menyaksikan bagaimana stabilitas keamanan Ambon yang kondusif. Ternyata tidak sesuai dengan berbagai isu berkembang selama ini," katanya sebagaimana dikutip Kabag Humas Setda Maluku, John Hursepuny, di Ambon, Senin petang (11/11/2013).
Pernyataan Dubes Greg itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang.
Dia sendiri berada di Ambon dalam rangka menghadiri peringatan "Anzac Day"( peristiwa gugurnya tentara persemakmuran pada perang dunia II).
Peringatan ini biasanya dilaksanakan setiap 15 April. Namun, mempertimbangkan waktunya bertepatan dengan HUT organisasi sempalan Republik Maluku Selatan(RMS), makanya baru dilaksanakan Senin(11/11).
Dubes Greg berjanji untuk mengkomunikasikan stabilitas keamanan Kota Ambon maupun Provinsi Maluku secara umum yang ternyata kondusif itu, baik kepada pemerintah dan masyarakat Australia maupun sesama Dubes negara sahabat untuk Indonesia.
"Khan saua sudah menyaksikan dan merasakan bagaimana kondusifnya stabilitas keamanan di sini sehingga ini harus disampaikan kepada pihak berkompoten lainnya agar tidak terprovokasi isu - isu menyesatkan," tegasnya.
Dubes Greg juga tertarik dengan loma layar Internasional Darwin, Australia Utara - Ambon sebagai salah satu program kerjasama kota kembar (sister city).
"Saya akan mendorong agar jumlah pesertanya pada 2013 bertambah sebagai cerminan jalinan keharmonisan antardua negara tetangga," katanya.
Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang mengapresiasi pemerintah Australia yang rutin memperingati "Anzac Day" di Taman Persemakmuran, berlokasi di kawasan Tantui, Kota Ambon dengan memiliki monumen "Memorial Building Ambon".
Monumen itu dibangun secara khusus oleh pemerintah Australia untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan negaranya yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat Perang Dunia II tahun 1941-1945.
Di monumen tersebut terdapat nama-nama tentara Australia yang gugur di medan perang, termasuk yang jenasahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Perayaan Anzac Day maupun Hari Pembebasan Tentara Australia dari Jepang tahun 1945 selalu dipusatkan di Monumen Building Ambon.
"Jadi ini sejarah dua negara bertetangga yang memiliki keterikatan moral tinggi karena kenyataan sangat dihargai "Gull Force"( pensiunan tentara persemakmuran), mengingat mereka saat Perang Dunia II maupun pembebasan dari Jepang dibantu warga Maluku," tandas Saut. (ant/bm 10)