Reses di Aru, Kurnala: Banyak Warga Tinggal di Rumah Tak Layak, Air Bersih dan Listrik Masih Terbatas

AMBON - BERITA MALUKU. Persoalan mendasar yang masih membelit masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru kembali mendapat sorotan. Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Daerah Pemilihan VI (Aru, Maluku Tenggara, dan Kota Tual), Welem Kurnala, mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar warga, mulai dari air bersih, listrik hingga perumahan layak huni, masih jauh dari harapan.

Dalam keterangan seusai masa reses, rabu (10/9/2025), Kurnala mengaku menemukan langsung kondisi yang memprihatinkan saat turun ke sejumlah desa di Aru. Menurutnya, banyak rumah warga yang kondisinya tidak lagi layak dihuni.

“Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi menyangkut harkat dan martabat masyarakat. Banyak rumah warga yang tidak layak dihuni. Pemerintah provinsi dan kabupaten harus menaruh perhatian serius,” tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Maluku itu.

Ia menjelaskan, dari dialog dengan masyarakat maupun kepala desa, alokasi dana desa (ADD) selama ini tidak cukup untuk membiayai perbaikan rumah-rumah warga. Karena itu, Kurnala menilai perlu ada campur tangan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kami berharap program perumahan dari Kementerian PUPR menjangkau masyarakat di daerah terpencil seperti Aru. Jangan hanya terfokus di kota-kota besar. Warga di pulau-pulau kecil juga punya hak atas rumah layak,” katanya.

Selain soal perumahan, akses air bersih dan ketersediaan listrik juga menjadi keluhan utama masyarakat Aru. Kurnala menegaskan, pemerintah harus melihat ini sebagai masalah serius, bukan sekadar kebutuhan tambahan.

Ia menutup pernyataannya dengan menyerukan perlunya pendataan menyeluruh terhadap rumah tidak layak huni di seluruh Maluku. 

“Dengan data yang valid, setiap program dari pemerintah pusat bisa tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” tandasnya.