Kapolda: Pembenahan Polda Maluku Tipe A Secara Bertahap

BERITA MALUKU. Kapolda Maluku Brigjen Polisi Iham Salahudin mengatakan, pembenahan polda beserta delapan polres pascakenaikan status menjadi polda tipe A akan dilakukan secara bertahap.

"Dampak ikutannya berupa pemenuhan personil dan peralatan termasuk pengembangan kualitas personil Polri di jajaran Polda Maluku, tetapi yang jelas belum bisa serta-merta dipenuhi seluruhnya," kata Kapolda di Ambon, Selasa (4/4/2017).

Polda Maluku yang statusnya awalnya adalah Polda tipe C naik menjadi tipe B awal tahun 2.000 kini telah ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta didukung surat keputusan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai polda tipe A.

Kenaikan status Polda ini membutuhkan penyesuaian dan pembenahan jumlah personil maupun peralatan dan saran pendukung strategis lainnya.

"Kita harus menunggu secara periodik penerimaan Polri, kemudian ada daur organisasi serta daur personilnya akan kita tambahkan sehingga masih membutuhkan waktu, tetapi yang sudah ada ini dikelola dengan baik," ujar Kapolda.

Tentunya bagaimana tuntutan negara dengan naiknya status polda inimaka polri harus lebih mampu untuk bekerja profesional dan modern serta terpercaya melayani masyarakat sesuai program Kapolri.

"Dikatakan profesional karena menjadi tuntutan masyarakat untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman sehingga menjadi modal dasar membangun negara ini," tandasnya.

Modern yang dimaksudkan di sini adalah cara berpikir polisi itu sendiri dimana polri adalah seluruh personil dalam segala level baik itu tingkat pimpinan maupun yang rendah.

Menurut Kapolda, agen-agen kepolisian yang menjadi garda terdepan itu adalah bintara polri seperti babinkamtibmas, petugas lalu lintas di jalan raya, bhayangkara muda kamtibmas, atau anggota-anggota reserse.

Mereka harus profesional dan modern dimana memiliki kemampuan menggunakan tekhnologi informasi sehingga kepercayaan masyarakat terhadap polri akan terpenuhi.

"Saya sebagai kapolda meletakan pendekatan hukum itu sebagai langkah paling akhir ketika suatu kejahatan itu tidak bisa ditolerir lagi seperti menyangkut narkoba atau nyawa manusia, karena ini merupakan penegakan hukum yang mutlak," tegas kapolda.

Brigjen Polisi Ilham Salahudin selama ini juga sudah cukup tegas terhadap setiap anggota Polri yang terlibat kasus dugaan narkoba misalnya dan Polri bukan lembaga yang mengadili tetapi ditangkap saja sudah merupakan sebuah tindakan tegas yang nyata.

Pemberitaan media masa juga harus berimbang dan tidak perlu ketemu kapolda, tetapi bisa melalui telepon atau pesan singkat sudah bisa diberikan penjelasan atau ada humas dan pejabat polda lainnya yang bisa dihubungi.

"Ada berita di media bahwa belasan siswa dianiaya polisi tetapi bukankan itu terbalik dimana polisi yang dipukuli anak-anak sekolah di Kabupaten Seram Bagian Barat dan silahkan ditulis namun saya akan menjawabnya dengan pembuktian," jelas Kapolda.